TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 348 hewan terjangkit penyakit mulut dan kuku atau PMK di Sumatera Selatan atau Sumsel. Kejadian tersebut menghinggapi peternak yang ada di Musi Rawas, Muara Enim dan kota Palembang hingga saat ini.
Dari data tersebut, 151 diantaranya berhasil disembuhkan oleh para peternak. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan, Ruzuan Efendi menuturkan sebagai langkah antisipasi pihaknya menggencarkan vaksinasi dan juga memberikan pemahaman kepada para peternak tentang apa yang harus dilakukan bila ditemukan gejala PMK.
“Hari ini secara simbolis kami mulai vaksinasi di kota Palembang,” kata Ruzuan di Talang Jambe, Palembang, Selasa, 28 Juni 2022.
Saat ini, kata dia, sudah ada cadangan hingga 12.200 dosis vaksin PMK. Jumlah tersebut akan disebar ke daerah sentra peternakan sapi seperti di Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Ogan Komering Ilir dan Banyuasin serta daerah-daerah lainnya di Sumsel.
Sehingga dia sangat optimistis PMK dapat segera diatasi. “Angka kejadian Sumsel termasuk rendah dari 19 provinsi yang terjangkit PMK,” katanya.
Selain menggiatkan vaksinasi, pihaknya juga mengetatkan lalu lintas hewan yang masuk ke Sumsel. Selama ini utamanya sapi didatangkan dari Lampung. Adapun sasaran vaksinasi diantaranya anakan, indukan yang belum terjangkit PMK. Saat ini secara umum Sumsel memiliki populasi 305 ribu ekor sapi. Angka tersebut masih belum mencukupi untuk kebutuhan pasar lokal sehingga peternak membeli dari luar provinsi.
Sementara itu Dahlan, peternak sapi di Talang Jambe, Palembang mengakui PMK ini membuat penjualan menurun beberapa persen dibandingkan tahun lalu. Padahal sapi miliknya terbilang sehat tanpa ada yang terjangkit PMK.
Dia menyambut baik upaya pemerintah melakukan vaksinasi penyakit mulut dan kuku. Bahkan beberapa ekor sapi miliknya, Selasa pagi mendapatkan vaksinasi secara langsung oleh Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya. “Alhamdulillah sapi-sapi kami sehat semua tapi kami tetap berusaha untuk jaga kesehatannya dengan memberi pakan terbaik termasuk vaksinasi,” katanya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bilang Jawa Tengah Butuh Enam Juta Dosis Vaksin PMK