TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menargetkan pendapatan pada 2022 sekitar Rp2,7 triliun-Rp3 triliun, naik 44 persen-61 persen dari realisasi Rp1,87 triliun pada 2021.
Manajemen Bukalapak dalam materi paparan publik menuliskan perseroan memproyeksikan pendapatan Rp2,7 triliun-Rp3 triliun pada 2022. Nilai tersebut tumbuh 44 persen-61 persen dari Rp1,87 triliun pada 2021.
Estimasi pendapatan tersebut masih sesuai dengan proyeksi analis. Konsesus analis memprediksi Bukalapak mampu mencatatkan pendapatan Rp2,96 triliun, naik 58 persen dari realisasi 2021.
"Per Maret 2022, Bukalapak meraih pendapatan Rp788 miliar, yang mencapai 28 persen proyeksi pendapatan full year 2022 dan 27 persen dari proyeksi konsensus analis," papar manajemen Bukalapak dalam materinya, Jumat 24 Juni 2022).
Total Processing Value (TPV) Bukalapak diprediksi mencapai Rp170 triliun-Rp180 triliun pada 2022, naik 39 persen-47 persen dari realisasi 2021 sejumlah Rp122,62 triliun. Adapun, konsensus analis memprediksi TPV BUKA mencapai Rp170,37 triliun pada 2022, naik 39 persen dari realisasi 2021.
Kendati kinerja top line bertumbuh, Bukalapak memprediksi masih mencatatkan kerugian. EBITDA yang disesuaikan pada 2022 diperkirakan minus Rp1,5 triliun-Rp1,4 triliun pada 2022, hampir sama seperti 2021 senilai minus Rp1,41 triliun. Proyeksi konsensus analis sedikit lebih baik yakni Rp1,35 triliun.
Pendapatan Naik 86 Persen, Laba dari Investasi
Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2022, BUKA membukukan pendapatan yang tumbuh sebesar 86 persen menjadi Rp788 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.