TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) mengumumkan pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap sedang memasuki tahap inventarisasi lahan. Direktur Utama PT JGC, Johannes Mancelly menargetkan proses pengadaan lahan untuk Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara Jalan Tol Gedebage-Cilacap dapat dimulai pada Triwulan kedua 2023.
“Kami menargetkan proses pengadaan lahan untuk Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara Jalan Tol Gedebage-Cilacap berjalan sesuai target, sehingga konstruksi untuk Seksi 1 itu dapat dimulai pada Triwulan kedua 2023,” ujarnya melalui keterangan resmi Jasa Marga, Selasa, 21 Juni 2022.
Johanes mengatakan progres itu merupakan tindak lanjut dari terbitnya penetapan lokasi (penlok) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah diterbitkan pada Februari 2022 tersebut mencakup wilayah Gedebage hingga Garut utara.
“Hingga saat ini proses identifikasi dan pematokan yang masuk dalam Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara Jalan Tol Gedebage-Cilacap untuk wilayah kota Bandung dan Kabupaten Garut telah selesai dilakukan,” Johanes mengatakan hingga saat ini progres kebutuhan lahan untuk Kota Bandung dan Kabupaten Garut sudah dalam proses inventarisasi. Sementara itu, untuk Kabupaten Bandung, saat ini masih dalam proses penerbitan surat keputusan pembentukan tim pengadaan tanah.
Ia berharap proses pengadaan lahan untuk Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara Jalan Tol Gedebage-Cilacap berjalan sesuai target, sehingga konstruksi untuk Seksi 1 itu dapat dimulai pada Triwulan kedua 2023. Menurutnya, PT JGC juga berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan Tol Gedebage-Cilacap.
Jalan tol Gedebage-Cilacap memiliki total panjang 206,65 kilometer. Panjang tol tersebut menjadikan tol Gedebage-Cilacap sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia yang akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah. Tol Gedebage-Cilacap melintasi Jawa Barat sepanjang 169,09 kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 kilometer.
Adapun jalan tol Gedebage-Cilacap terbagi atas empat seksi, yaitu seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer, seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 kilometer, dan seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 kilometer.
Johanes berujar pembangunan jalan tol Gedebage-Cilacap direncanakan akan dilakukan dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama yaitu pada seksi 1 dan seksi 2, yang dimulai dari Junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 95,52 kilometer. Sedangkan untuk tahap kedua, yaitu seksi 3 dan seksi 4 yang dimulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 111,13 kilometer.
Menurut Johanes, jalan tol Gedebage-Cilacap memiliki nilai investasi sebesar Rp 56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun. Proyek ini tergabung dalam Proyek Strategis Nasional dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur.
“Pembangunan jalan tol ini akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, semakin melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah,” tuturnya.
RIANI SANUSI PUTRI
Baca: Mulai Malam Ini hingga Senin, Jasa Marga Perbaiki 4 Titik Ruas Tol Cikampek
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini