Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

IHSG Diprediksi Masih Perkasa Meski The Fed Kerek Suku Bunga Tinggi

image-gnews
Himawan, pialang saham memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di rumahnya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin, 3 Januari 2022. Himawan meninggalkan semua pekerjaannya dan fokus di dunia saham dari rumahnya sejak 2012. TEMPO/Tony Hartawan
Himawan, pialang saham memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di rumahnya kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin, 3 Januari 2022. Himawan meninggalkan semua pekerjaannya dan fokus di dunia saham dari rumahnya sejak 2012. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar modal Indonesia dianggap masih cukup kuat menahan sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve atau The Fed. Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 1,5-1,75 persen.

Founder Traderindo.com, Wahyu Tri Laksono, melihat indeks masih mendekati level 7.000 kendati koreksi tetap terjadi. "IHSG masih cukup lumayan walau terkoreksi. Tapi, masih di sekitar level area high-nya dekat 7.000," kata Wahyu kepada Tempo, Ahad, 19 Juni 2022.

Pada sesi pertama perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah 48,12 poin ke level 6.888,84 setelah dibuka positif. Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG turun 2,11 persen menjadi 6.936,97 dari angka pekan sebelumnya yang sebesar 7.086,65.

Jika dibandingkan dengan awal tahun, IHSG naik 4,08 persen atau 271,66 poin. Angka itu juga relatif menguat setelah indeks terperosok paling dalam ke posisi 6.597 pada 13 Mei lalu.

Wahyu melihat kuatnya pasar modal salah satunya didukung oleh fundamental domestik Indonesia yang cukup baik. Misalnya, rilis data neraca perdagangan yang tinggi. Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus US$ 19,79 miliar selama Januari-Mei 2022.

Angka ini jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat surplus US$ 10,51 miliar. Surplus perdagangan Januari-Mei 2022 ditopang surplus sektor nonmigas US$ 29,35 miliar dan defisit sektor migas US$ 9,56 miliar.

Secara umum, Indonesia masih diuntungkan dengan tingginya harga komoditas. Kondisi itu berkebalikan dengan data perekonomian di Amerika Serikat yang cenderung lebih buruk, khususnya inflasi. Karena itu, The Fed melakukan normalisasi guna mengendalikan inflasi dan memperbaiki perekonomian Amerika.

"Ancaman terhadap rupiah dan IHSG memang masih wajar akibat sentimen global. Namun harapannya saat sentimen Amerika dan Eropa memburuk, filosofi dasarnya kapital tidak bisa selamanya dipendam. Kapital harus di investasikan, harus mengalir, dan semoga aliran tersebut masuk ke IHSG sehingga walaupun IHSG terkoreksi, tidak ambyar," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wahyu mengatakan dalam keadaan inflasi melonjak di berbagai negara, pergerakan modal akan kembali ke relativitas. Menurut wahyu, modal pada akhirnya akan bergerak ke tempat yang lebih baik. Misalnya, yang memberikan imbal hasil dan valuasi yang baik.

"Hukumnya apa yang naik akan turun. Kapan kita akan turun? kalau valuasi sudah cukup. Tapi antara inflasi, fundamental, dan valuasi (pasar modal) kita lebih baik," ujar Wahyu.

Ke depannya, Wahyu memandang rupiah memang masih mungkin melemah ke Rp 15.000-16.000. IHSG pun bisa turun ke level 6.600-6.500. Meski begitu, situasi tersebut bukan berarti trennya bakal bearish.

"IHSG masih konsolidasi sedikit korektif sementara ini, wajar apalagi setelah cetak rekor. Kecuali break di bawah 6.500, akan cancel bullish outlook menjadi terbuka potensial bearish lanjut ke 6.000," ucap dia. 

Baca juga: Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Menguat dalam Jangka Pendek ke 7.050

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

Presiden Jokowi angkat bicara soal angka deflasi beruntun beberapa bulan terakhir ini.


Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

22 jam lalu

Kereta cepat Jakarta Bandung tiba di stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 17 Januari 2024. Sejak beroperasi tahun lalu, kereta cepat Jakarta Bandung atau Whoosh melayani sekitar 510.000 penumpang per bulan sampai akhir tahun 2023. TEMPO/Prima mulia
Beredar Penawaran Saham Whoosh, KCIC Imbau Mayarakat Waspada Penipuan

Beredar tangkapan layar oknum yang menawarkan saham Whoosh, Menejemen KCIC menegaskan, sebagai perusahaan Tbk, Whoosh tidak menjual saham di bursa saham mana pun.


BEI Sepekan: IHSG Turun 2,61 Persen, 25,24 Miliar Lembar Saham Terjual

1 hari lalu

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
BEI Sepekan: IHSG Turun 2,61 Persen, 25,24 Miliar Lembar Saham Terjual

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan penurunan dalam berbagai aspek selama sepekan terakhir, 30 September hingga 4 Oktober 2024.


Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Seorang pedagang di Pasar Legi Solo melayani pelanggannya membeli aneka kebutuhan dapur, Sabtu, 20 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.


IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

1 hari lalu

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
IHSG Masih Lemah di Level 7.496, Analis Imbau Waspada Pelemahan Lanjutan di Senin Depan

Analis memproyeksikan IHSG akan lanjut melemah pada Senin depan.


Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.


Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

1 hari lalu

Petugas menunjukkan harga emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Setiabudi, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2024. ANTARA/Aditya Pradana PutraIklan
Harga Emas Diproyeksi Naik Pekan Depan, Terjadi Lompatan Jika Konflik Timur Tengah Semakin Memanas

Lukman Leongarga memproyeksi kondisi geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina masih jadi stimulus positif bagi perkembangan harga emas.


Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

1 hari lalu

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images
Dampak Tren Penurunan Harga Komoditas, Analis Samuel Sekuritas: Indofood hingga Mayora Dapat Berkah

Tim riset Samuel Sekuritas mencatat sejumlah komoditas pangan mengalami penurunan. Beberapa perusahaan konsumen seperti Mayora dan Indofood diperkirakan turut merasakan dampaknya.


IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

2 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Masih Loyo di Level 7.543 pada Akhir Perdagangan Hari Ini, Besok Pasar Diprediksi Masih Konsolidasi

IHSG masih melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis, 3 Oktober 2024. IHSG turun tipis 0,2 persen ke level 7.543, 82.


IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

2 hari lalu

Pengunjung memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 26 APril 2024. IHSG ditutup melemah 94,31 poin atau 1,32 persen ke posisi 7.060,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,86 poin atau 19,77 persen ke posisi 903,72.. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Kembali Melemah di Penutupan Sesi I, Pasar Tertekan Situasi di Timur Tengah

IHSG kembali melemah di sesi pertama hari ini. Pasar mendapat tekanan di tengah makin memanasnya situasi di Timur Tengah.