Pada 30 Mei lalu, Sandiaga mengumumkan bakal vakum sementara dari media sosialnya, @sandiuno, di pelbagai platform. Langkah itu sebagai bentuk keprihatinan dan penghormatan atas musibah yang menimpa Ridwan Kamil.
“Saya memberikan simpati dan saya memutuskan karena ini banyak berseliweran kabar, saya akan switch off media sosial @sandiuno untuk beberapa waktu ke depan,” ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing.
Sandiaga mengatakan berbagai kegiatan untuk sementara ditayangkan di media sosial resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandiaga vakum selama dua hari dari media sosial pribadinya.
Sandiaga juga sempat mengajak seluruh masyarakat berdoa agar Eril segera ditemukan dalam keadaan selamat kala itu. Dia mengaku rutin mengirim doa untuk putra sulung sahabatnya itu saat melakukan ibadah salat.
“Sebagai teman dekat merasakan betul-betul kesedihan yang luar biasa,” ucap Sandiaga.
Di sisi lain, Sandiaga mengatakan Swiss adalah negara yang sudah sangat maju untuk sektor pariwisatanya. Dari kejadian tersebut, dia menyatakan Indonesia dapat memetik pelajaran dengan meningkatkan sertifikasi keamanan.
“Pada 3 Juni, saya akan mulai melakukan inspeksi rutin untuk memastikan fasilitas pariwisata meningkatkan kepatuhannya,” ucap Sandiaga.
Sebelumnya, sejumlah warganet memberikan rating atau peringkat rendah di Google untuk Sungai Aaree pasca-hilangnya anak Ridwan Kamil. Berbagai pihak mengkritik sikap warganet Indonesia itu.
Baca juga: Prihatin Anak Ridwan Kamil Hilang, Sandiaga Uno: Saya Akan Switch Off Medsos
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.