TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ungkap ada perusahaan sawit asing asal Singapura yang memiliki banyak lahan di Indonesia. Menurutnya perusahaan tersebut tidak suka diaudit dan berdalih akan berpindah kantor ke Indonesia.
"Ada perusahaan yang markasnya di Singapura, memberi tahu akan pindah ke Indonesia," ujar Luhut di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Rabu, 15 Juni 2022.
Luhut mengatakan BPKP menemukan informasi perusahaan tersebut dari data yang dihimpun melalui asosiasi-asosiasi pelaku usaha sawit di kabupaten dan kota. Saat ini, kata Luhut, BPKP sudah mengumpulkan data dari 154 asosiasi. Data tersebut akan terus dikaji agar industri sawit di Indonesia lebih transparan.
Ia menuturkan pemerintah harus tegas mengawasi perusahaan tersebut agar asas keadilan dalam industri sawit bisa diterapkan. Luhut mengatakan akan mendorong terus persoalan ini agar industri kelapa sawit di Indonesia bisa mandiri.
"Yang saya dorong karena saya sebagai orang tua, kita itu mandiri, jangan kita diatur orang lain," tutur Luhut
Menurut Luhut, Indonesia harus kompak dalam melihat persoalan perusahaan kelapa sawit milik asing itu. Jika tidak, maka kesenjangan kepemilikan lahan akan merugikan negara serta tidak berkeadilan bagi para petani lokal.
Jutaan Hektar Sawit