TEMPO.CO, Jakarta -Wabah PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku kian merebak. Untuk meredam wabah ini bisa dengan cara vaksinasi.
Sebagaimana manusia, hewan ternak juga sangat memungkinkan terserang berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak menular. Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tertentu.
Melansir dari laman Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat, tujuan dari vaksinasi ialah untuk memberikan kekebalan atau antibodi pada ternak sehingga dapat melawan antigen atau mikro-organisme penyebab penyakit.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit epizootika yang menyerang ternak besar, terutama sapi dan babi.
PMK disebabkan oleh virus dari familia Picornaviridae. Umumnya PMK menyerang hewan berkuku genap atau belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, gajah, jerapah, dan menjangan.
Penyakit yang disebabkan oleh virus picorna ini memiliki gejala klinis antara lain, suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada sapi yang masih muda, dan biasanya suhu tubuh akan turun sendirinya setelah terbentuknya lepuh-lepuh.
Dikutip dari laman Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, untuk meredam wabah PMK, vaksinasi memang menjadi solusi dan harapan bagi para peternak di seluruh Indonesia.
Sejak tahun 1952, Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin PMK dan melakukan program vaksinasi massal sejak tahun 1964. Karena itu Indonesia sudah bebas dari PMK sejak tahun 1986 dan diakui di lingkungan ASEAN sejak 1987, serta diakui secara internasional oleh organisasi Kesehatan Hewan Dunia (Office International des Epizooties-OIE) sejak 1990.
Menteri Pertanian memastikan pemerintah terus melakukan penanganan wabah PMK secara maksimal. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan vaksin dalam waktu dekat.
Melansir dari Antara, saat ini Kementerian Pertanian melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) telah mengidentifikasi serotipe virus penyebab penyakit PMK yang merebak di Indonesia. Jenis virus yang beredar di Indonesia yaitu O/ME-SA/Ind-2001e yang umum ditemukan di Asia Tenggara.
Dikutip dari Bisnis.com, Kementan kini telah menemukan strain virus dan akan segera menghadirkan vaksin dalam waktu dekat baik dari dalam dan luar negeri. Vaksin PMK diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian. Ditargetkan sebelum bulan Agustus vaksin PMK akan selesai dan bisa langsung digunakan untuk vaksin massal pada seluruh hewan ternak.
Sebagai peternak harus melakukan upaya pencegahan supaya ternak tidak terjangkit penyakit, termasuk PMK. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan pencegahan penyakit di samping vaksinasi, seperti memberikan pakan yang bergizi, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan peternakan serta konsisten dalam menerapkan kegiatan biosekuriti.
RINDI ARISKA
Baca juga : Wamentan Beberkan Upaya Pengendalian Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini