Sebelumnya, UI telah menyerahkan sebanyak dua unit bus listrik kepada pemerintah. Menteri Budi Karya menerima langsung bus tersebut di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat kemarin, 10 Juni 2022.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro berharap kehadiran bus listrik buatan dalam negeri ini dapat memberikan dampak positif bagi sejumlah isu seperti perubahan iklim, angkutan publik, dan ketahanan industri sekaligus energi dalam negeri.
“Pengembangan kendaraan listrik ini semakin masuk akal harus dilakukan, ketika terjadi krisis energi akibat konflik Rusia-Ukraina,” katanya.
Ia berharap kolaborasi antara universitas yang memiliki kemampuan penelitian dan rancang bangun dan mitra industri yang memiliki kemampuan manufaktur dapat semakin baik, sehingga prototipe bus listrik ini dapat diproduksi secara massal.
Pada kesempatan tersebut, Menhub bersama Rektor UI dan sejumlah pejabat terkait sempat menjajal langsung bus listrik mengelilingi komplek kampus UI.
Bus listrik UI memiliki dimensi 12 meter x 2,5 meter x 3,7 meter. Bus ini berkapasitas 64 penumpang dan memiliki jarak tempuh sejauh 300 kilometer. Selain itu, bus bertransmisi AMT (semi otomatis) ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 130 kilometer per jam.
Sejumlah keunggulan bus listrik UI, di antaranya memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sangat tinggi, telah mengembangkan rancangan motor listrik bersama PT NSAD dan dikonstruksi oleh PT PINDAD. Selain itu, bus listrik UI ini merupakan bus dengan low entrance deck (pintu masuk rendah) sehingga dapat digunakan sebagai bus angkutan perkotaan tanpa halte khusus.
Baca: Wall Street Anjlok Usai Pengumuman Inflasi AS Capai Rekor Tertinggi Sejak 1981
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.