Adapun kontrak konstruksi menyumbangkan U$ 32,09 juta, disusul oleh kontrak penjualan listrik US$ 25,3 juta. Berikutnya, kontrak operasi dan jasa pelayanan mencatatkan penerimaan sebanyak US$ 27,54 juta, kontrak penjualan jasa lainnya US$ 14,3 juta, serta sewa dan pendapatan bunga sebesar US$ 39,92 juta.
Harga jual rata-rata minyak senilai US$ 68 per barel pada tahun lalu juga melonjak 69 persen dibandingkan tahun 2020 senilai US$ 40 per barel. Sedangkan harga penjualan rata-rata tertimbang gas adalah US$ 6,5 per mmbtu atau naik 26 persen dari 2020 senilai US$ 5,2 per mmbtu.
Laba bersih Medco Energi pada tahun lalu juga dipengaruhi oleh dry hole dan penurunan nilai dari Blok Meksiko 10 & 12 total sebesar US$ 28 juta, penurunan nilai PT Api Metra Graha (AMG) sebesar US$ 15 juta. Penurunan tersebut turut diimbangi dengan penyesuaian nilai pada Sarulla sebesar US$ 47 juta dan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG) sebesar US$ 25 juta.
Sementara jumlah belanja modal atau capex Medco Energi yang terealisasi sebesar US$ 114 juta. Kegiatan belanja modal terpantau meningkat di kuartal keempat tahun 2021 seiring dengan pulihnya permintaan.
BISNIS
Baca: Garuda Ajukan Proposal Perdamaian kepada Kreditur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.