INFO BISNIS - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengadakan pertemuan dengan Secretaire General LVMH, Marc Antoine Jamet di Paris, Prancis. Gibran berupaya mempromosikan produk Indonesia, salah satunya Batik. LVMH merupakan salah sebuah grup yang menaungi merek barang mewah asal Paris seperti Louis Vuitton, Dior, Sephora, Tiffany & Co., Fendi, dan lainnya. Gibran berada di Paris sekaligus untuk menghadiri pembukaan program “Java in Paris”, Rabu malam waktu setempat, 8 Juni 2022.
Dalam pertemuan itu, Gibran didampingi Ketua TP-PKK Solo, Selvi Ananda; serta Dubes RI untuk Perancis, Andorra, Monako, dan UNESCO, Mohamad Oemar. Gibran dan Marc berdiskusi terkait potensi kolaborasi antara pengrajin batik di Solo dengan rumah mode ternama tersebut. Marc menyatakan kekagumannya pada proses pembuatan batik yang terbilang cukup rumit.
“Batik merupakan produk Indonesia yang sangat luar biasa, sangat menarik. Batik menjadi jantung dari Indonesia. Saya kagum dengan proses pembuatannya hingga 10 langkah dalam satu hari untuk membuat sebuah pakaian,” kata Marc.
Direktur Louis Vuitton ini bahkan menyampaikan kemungkinan mengenai kolaborasi antara batik Solo dengan brand yang dinaunginya. “Kita harus bekerja sama, kemudian akan kita teliti lebih lanjut dan mengatur beberapa pertemuan untuk kemungkinan kolaborasi di masa depan dengan brand kami,” ujarnya.
Gibran juga menawarkan Mark untuk dikirimi beberapa contoh batik yang bisa dipakainya ke beberapa acara berbeda, “Jika berkenan, saya juga akan kirimkan beberapa contoh bahan batik yang bisa Anda rasakan sendiri. Ada banyak jenis untuk siang hari, makan malam, pertemuan dan acara lain,” kata Gibran yang disambut antusias oleh Mark.
Kolaborasi brand fesyen ternama dunia dengan warisan budaya Indonesia sebenarnya pernah terjadi tahun lalu. Kain tenun Endek Bali karya Achmad Nur Hasim berkolaborasi dengan Dior, untuk koleksi Summer/Spring 2021. Dior secara resmi mengontrak Kain tenun Endek Bali, sebagai warisan budaya fashion dunia.
Melihat kesuksesan kain tenun Endek Bali berkolaborasi dengan merek fesyen dunia, bukan tidak mungkin batik yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya, juga mendapatkan kesempatan yang sama.
Industri batik merupakan salah satu lini yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, industri batik yang didominasi oleh UMKM ini mampu menyerap 200 ribu tenaga kerja, dari 47 ribu unit usaha di seluruh Indonesia. Bahkan, capaian ekspor dari industri batik nasional pada tahun 2020, mencapai angka US$532,7 juta.
Adapun, rangkaian acara “Java in Paris” akan dibuka dengan pertunjukan budaya koreografi Eko Pece dan juga penampilan Anggun C Sasmi. Pertunjukkan ini akan dilaksanakan di jalan utama Rue de Rivoli yang akan ditutup selama 45 menit. Puluhan pekerja budaya Solo diterbangkan ke Paris untuk acara pembukaan ini.
Pertunjukan ini juga mengawali penjualan ratusan produk UMKM lokal yang lolos kurasi untuk dijual di departemen store jaringan Gallery Lafayette, Le BHV Marais di Paris mulai 8 Juni hingga 17 Juni. Program ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Surakarta, KBRI Paris Prancis, BHV Marais, dan Shopee. Keikusertaan #ShopeeJAVAinPARIS menjadi realisasi dari komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM. (*)