Jokowi melanjutkan, Indonesia sebagai negara penghasil nikel utama dunia harus menjadi produsen utama produk barang berbasis nikel seperti baterai listrik. Indonesia, kata Jokowi, semestinya bisa menjadi produsen barang jadi. Artinya, Indonesia tak hanya produk berbahan baku nikel, melainkan juga bauksit atau aluminium.
“Ini merupakan kesempatan Indonesia untuk membangun ekonomi hijau,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadia mengatakan konsorsium LG dan Foxconn akan menempati 1.000 hektare kawasan industri di Batang. “Tahap kedua ini akan masuk LG sekitar 275 hektare, kemudian Foxconn. Yang ketiga Insha Allah, kalau dari Amerika masuk tempatnya akan masuk di sini,” kata Bahlil Lahadia.
Sementara itu, President LG Energy Solution Lee Bang Soo mengatakanpihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan PLN untuk mengoperasikan pabrik dengan energi daur ulang yang sejalan tren ESG global. “Proyek grand package ini akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan,” ujarnya.
Konsorsium LG akan bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Antam) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk memproduksi baterai listrik secara massal. Kedua belah pihak akan menandatangani perjanjian joint venture tambang nikel pada September 2022.
Baca juga: Bahlil: Produsen Baterai Listrik LG dan Foxconn Akan Investasi di Batang
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini