TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK menjadwalkan rencana audit proyek pembangunan base transceiver station atau BTS. Proyek yang tengah digarap Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo itu molor dari target.
“Rencana (audit) di semester II ini. Baru masuk auditplan,” ujar anggota III BPK, Achsanul Qosasi, saat dihubungi pada Senin, 6 Juni 2022.
Achsanul mengatakan audit akan dilaksanakan lantaran pembangunan BTS menggunakan skema kontrak tahun jamak atau multiyears. Proyek tersebut sudah berjalan selama tiga tahun dan telah memasuki masa audit.
“Jadi memang waktunya audit agar menjadi masukan dalam pelaksanaan tahun ini,” katanya. Adapun audit digelar atas inisiatif BPK.
Adapun proyek pembangunan BTS yang diinisiasi sejak akhir 2020 ini direncanakan menyentuh 7.904 titik blankspot serta 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal hingga 2023. Pembangunan tersebut terbagi atas dua tahap. Tahap pertama, BTS ditargetkan berdiri di 4.200 lokasi dan penggarapannya semestinya telah rampung pada 2022. Sedangkan sisanya diselesaikan sampai 2023.
Namun hingga kuartal II 2022, BAKTI Kominfo tercatat baru merampungkan 2.060-2.070 tower untuk tahap pertama dengan persentase 86 persen. “Itu yang sudah on air,” kata Kepala Divisi Infrastruktur Lastmile Backhaul BAKTI Feriandi Mirza saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Selatan, 3 Juni 2022.
Feriandi beralasan banyak hambatan yang dialami oleh pekerja di lapangan baik di daerah Papua dan non-Papua. Di wilayah luar Papua, dia bercerita penyelesaian proyek pembangunan BTS sempat terganggu oleh pandemi Covid-19 yang mempengaruhi rantai pasok.
Pandemi Menjadi Alasan Molor