TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengajukan penambahan anggaran Kementerian BUMN untuk 2023 sebesar Rp 79,7 miliar.
"Atau menjadi Rp 311 miliar dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 232 miliar," kata Erick dalam keterangan tertulis Selasa, 7 Juni 2022
Dia mengatakan pagu indikatif yang diberikan kepada Kementerian BUMN menjadi yang terkecil dibandingkan seluruh kementerian. Meski begitu, Erick menegaskan Kementerian BUMN tetap bekerja secara efisien dan kalkulatif.
"Jika tidak keberatan, kami menginginkan bisa tetap dijaga di angka Rp 300-an (miliar), tidak terus menerus menurun seperti hari ini yang Rp 194 miliar. Apalagi kalau melihat amanah yang diberikan Komisi VI, yang mana kami terus bisa memastikan pembukaan lapangan kerja, melakukan pendampingan kepada UMKM, dan terus juga menjaga proyek strategis nasional," kata Erick.
Catatan lain, ucap Erick, dengan total aset yang dikelola BUMN mencapai Rp 8.998 triliun, maka pagu anggaran ini tentu sangat kecil dibandingkan beban yang dikerjakan. Erick juga optimistis setoran dividen akan kembali normal setelah pandemi nanti.
Adapun Erick Thohir mengatakan laba BUMN pada 2021 sebesar Rp 126 triliun. Nilai itu meningkatkan dari 2020 yang Rp 13 triliun.
"Ini adalah prestasi yang saya rasa luar biasa," ujarnya.
Kunci Laba Meningkat