Presiden menjelaskan, proses seleksi partner Pertamina harus transparan, akuntabilitas, dan terbuka. "Harus memakai sistem jelas, supaya negara tidak dirugikan dan Pertamina dapat pendapatan layak untuk kesejahteraan rakyat," katanya.
Ketika ditanya soal peran Tim Koordinasi Natuna yang dipimpin oleh mantan Wakil Direktur Utama Pertamina Iin Arifin Takhiyan, Yudhoyono mengatakan, tim tersebut dibentuk oleh Menteri Energi dan Sumber Mineral Purnomo Yusgiantoro. "Secara berkala tim itu melapor kepada saya dan juga Wakil Presiden,” ungkapnya.
Dia berharap Pertamina memilih partner yang memang punya kredibilitas, kemampuan teknis, dan terbukti kinerjanya di dalam negeri.
SORTA TOBING