TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan pemindahan layanan Kereta Api Jarak Jauh dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai harus disertai fasilitas pendukung layanan eksternal seperti tempat parkir dan akses.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, mengapresiasi rencana pemindahan layanan karena akan memudahkan masyarakat, baik untuk pengguna Kereta Api Jarak Jauh, Kereta Bandara, maupun Kereta Rel Listrik (KRL).
Namun, yang menjadi perhatian Djoko adalah bagaimana PT KAI dan Pemerintah DKI Jakarta menyiapkan fasilitas penunjang di sekitar stasiun.
“Stasiun Manggarai memiliki dua sisi, sisi dalam dan luar. Untuk sisi dalam sendiri sudah luar biasa baik. Akan tetapi permasalahannya ada daya dukung sekitar seperti parkir, akses jalan, dan sebagainya,” kata Djoko Setijowarno saat dihubungi Tempo, Sabtu, 28 Mei 2022.
Menurut Djoko, Stasiun Manggarai harus memiliki lahan parkir yang cukup luas, setidaknya seperti Stasiun Gambir untuk mengakomodir kendaraan penjemput, pengantar, dan pengguna layanan kereta api, KRL, atau Kereta Bandara. Sebab, nantinya Stasiun Manggarai akan menjadi titik temu utama tiga jenis kereta ini sehingga dibutuhkan kapasitas penunjang.
“Orang yang mengantar tentu butuh parkir dan sebagainya. Itu yang belum mendukung. Sebaiknya penyediaan fasilitas ini dikoordinasikan dengan Pemda, apalagi nanti bus-bus seperti bus Damri juga akan terkoneksi dengan Stasiun Manggarai,” ujar Djoko.
Selain area parkir, akses jalan menuju Stasiun Manggarai peru ditata agar tidak terlalu sempit. Menurut Djoko, saat ini jalan menuju Stasiun Manggarai masih terbilang sempit apabila diperuntukan menjadi stasiun sentral.
“Kalau Stasiun Gambir itu kan jalannya luas. Sementara ke Stasiun Manggarai akses jalannya kecil. Itu kendalanya, daya dukung eksternal itu,” tutur Djoko.