TEMPO.CO, Jakarta - Staf khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga. membantah tudingan politikus Partai Gerindra, Kamrussamad, bahwa langkah PT Goto Gojek Tokopedia atau GoTo untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) merugikan negara. Menurut Arya, kementeriannya percaya bahwa ekosistem bisnis decacorn itu memiliki potensi besar.
"Kami investasnya itu jangka panjang. Di sana ada ekosistem, mungkin Pak Kamrussamad pun juga masih pakai Gojek kan?" ujar Arya, Senin 23 Mei 2022.
Telkomsel sebagai anak usaha Telkom memiliki saham di Gojek. Perusahaan pelat merah itu melakukan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa untuk menanamkan investasi berbentuk obligasi konversi tanpa bunga senilai Rp 2,11 triliun. Obligasi itu jatuh tempo pada 2023.
Namun baru-baru ini, emiten TLKM itu mencatatkan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 811 miliar dari investasinya di GoTo. Kerugian ini lantaran pergerakan saham GoTo sempat memerah.
Menurut Arya, pergerakan saham GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) wajar. Ia mengatakan, saat ini saham GoTo telah berangsur-angsur kembali naik dengan keuntungan mencapai Rp 200-300 miliar.
“Tapi kan keuntungan itu belum direalisasi. Kerugiannya pun begitu, jadi tidak bisa dikatakan rugi," kata Arya.
Di sisi lain, Arya optimistis bisnis GoTo tumbuh positif. Sebab, baik Gojek maupun Tokopedia memiliki ekosistem yang besar.
“Pembelian pulsa oleh driver Gojek di Telkomsel, reseller, kemudian juga komunikasi yang digunakan oleh Gojek itu juga kan dari Telkomsel,” ujarnya.
Sebelumnya, Kamrussamad mendesak Bursa BEI mendesliting GoTo. Anggota Komisi XI DPR ini menilai proses GoTo tidak transparan dan ketal konflik kepentingan.
"Kental dengan konflik kepentingan antara BUMN dan GoTo yang berkelindan dengan hubungan persaudaraan," ujarnya.
Baca juga: Minta Restu, GoTo Ungkap Rencana Private Placement Lepas Saham Baru
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.