"

Profil Konglomerat Era Orde Baru, dari Liem Sioe Liong hingga Sudwikatmono

Reporter

20 Tahun Reformasi Terkaya 1998 vs 2018, Liem Sioe Liong
20 Tahun Reformasi Terkaya 1998 vs 2018, Liem Sioe Liong

TEMPO.CO, JakartaKonglomerat merupakan perusahaan besar dengan banyak anak perusahaan. Anak perusahaan ini berasal dari merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya. Istilah ini mulai dikenal umum pada era Orde Baru untuk menggambarkan kekayaan seseorang pengusaha kelas kakap.

Konglomerat Orde Baru

Sampai dasawarsa 1980-an ada empat tokoh bisnis yang menguasai secara bersama sektor swasta di Indonesia. Tokoh bisnis ini dinilai dekat dengan Soeharto. Berikut sebagian konglomerat era Orde Baru:

1. Liem Sioe Liong

Liem Sioe Liong merupakan konglomerat etnis Tionghoa. Dia adalah teman terdekat Soeharto. Berkat hubungan baik itu, Liem berhasil meraup keuntungan besar sejak 1966 untuk modal konglomerasinya. Setelah Soeharto merebut kekuasaan pada 1966, Liem Sioe Liong ikut naik daun. Dia menikmati akses khusus ke Istana Kepresidenan.

Liem Sioe Liong melarikan diri ke Singapura saat kerusuhan Mei 1998. Kala itu terjadi perusakan rumah, bank, dan aset milik pengusaha, terutama dari kalangan Tionghoa. Kendati begitu, bank miliknya, Bank Central Asia atau BCA yang menjadi korban dalam keruntuhan finansial, usaha-usaha manufaktur dan eceran kelompok usahanya tetap bertahan.

Liem Sioe Liong meninggal pada 2012 di usia 96 tahun . Konglomerasinya dilanjutkan anaknya, Anthony Salim. Salim memindahkan kelompok usahanya, Indofood, ke Singapura. Sedangkan di dalam negeri, Salim mengembangkan ribuan Indomaret di seluruh pelosok. Selain itu ada juga perkebunan kelapa sawit dan perusahaan properti.

2. Bob Hasan

The Kian Seng atau dikenal dengan Bob Hasan adalah Konglomerat etnis Tionghoa yang lahir di Semarang. Ia berganti nama menjadi Bob Hasan setelah memeluk Islam. Bob Hasan sendiri merupakan anak angkat Gatot Subroto, sesepuh Soeharto di TNI Angkatan Darat. Bukan hanya memimpin kelompok usaha Kalimanis dan Nusamba, Bob Hasan juga mengelola pendanaan terkait beberapa yayasan keluarga Soeharto.

Bob Hasan sempat sebentar menjadi Menteri Perdagangan pada 1998. Perkembangan kelompok usaha Kalimanis dan kekuatannya sebagai Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) mencerminkan ketatnya pengendaliannya terhadap industri perkayuan dan pengolahan kayu lapis. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Meski dekat dengan Soeharto, Bob Hasan diperlakukan seakan-akan sebagai koruptor tunggal dalam kepentingan seluruh keluarga Soeharto. Gara-gara itu, dia pernah meringkuk di penjara dari 2001 hingga 2004. Akibatnya, pamor kelompok usaha Kalimanis semakin merosot, aset perusahaan dan sumber daya ekonomi dari konglomerasi Nusamba telah dibagikan kepada anak-anak Soeharto.

3. Probosutedjo

Konglomerat era Orba yang dekat dengan Soeharto tidak lain adalah adik tirinya sendiri, Probosutedjo. Probosutedjo yang lahir pada 1930 dan meninggal pada Maret 2018, mengendalikan kelompok usaha Mercu Buana. Kelompok usaha ini dapat berkembang pesat berkat akses kekuasaan. Probosutedjo memperoleh kemudahan izin impor, terutama dalam hak monopoli perdagangan cengkeh bersama Tommy Soeharto atau Hutomo Mandala Putra.

Kelompok usaha Probosutejo itu berekspansi ke produk kimia, kaca, mobil mewah (Renault), properti, dan pendidikan (Universitas Mercu Buana). Sama seperti Bob Hasan, Probosutedjo divonis bersalah atas tindak pidana korupsi pada 2003. Dia dipenjara selama empat tahun.

4. Sudwikatmono

Konglomerat lainnya, yang juga kerabat Soeharto adalah Sudwikatmono. Dia asala sepupu Soeharto. Sudwikatmono lahir pada 1934 dan meninggal di Singapura pada 2011. Portofolio sahamnya tak lebih dari 5 persen di kelompok usaha Salim. Tapi dia menjabat posisi presiden direktur di beberapa anak perusahaan Liem Sioe Liong itu. Di antaranya Indocement, PT Bogasari Flour Mills, yang memiliki hak monopoli impor tepung terigu. Serta, Waringin Kencana yang bergerak dibidang agribisnis.

Sudwikatmono turut mengembangkan kelompok usahanya sendiri. Satu di antaranya jaringan bisnis bioskop Studio 21. Harta kekayaannya merosot termasuk gara-gara pengalihan kepemilikan Studio 21 pada 1999 karena kebangkrutan Bank Surya. Namun usahanya dapat bangkit kembali setelah terfokus pada perkembangan Indika Energy, perusahaan yang dipimpin anaknya, Agus Lasmono.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

Baca: Siapa Om Liem di Mata Fikri Jufri?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.








Posisi Terhormat Disiapkan PAN Jika Wiranto Bergabung, Ini profil Eks Ketua Umum Hanura

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi ucapan selamat kepada Wiranto yang baru dilantik sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden di Istana Negara, Jakarta, 13 Desember 2019. Tempo/Subekti
Posisi Terhormat Disiapkan PAN Jika Wiranto Bergabung, Ini profil Eks Ketua Umum Hanura

Wiranto disebut akan bergabung dengan PAN, posisi strategis pun sudah disiapkan. Ini profil eks Panglima TNI dan mantan Ketua Umum Hanura.


Julukan untuk Presiden RI dari Sukarno hingga SBY, APDESI Siapkan Jokowi Bapak Pembangunan Desa

2 hari lalu

Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri hadir dan bersalaman hangat Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), usai prosesi pemakaman Ani Yudhoyono di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Ahad, 2 Juni 2019.  Tempo/Dewi Nurita
Julukan untuk Presiden RI dari Sukarno hingga SBY, APDESI Siapkan Jokowi Bapak Pembangunan Desa

Selama ini Jokowi belum memiliki gelar atau julukan. Padahal keenam Presiden Indonesia lainnya memiliki sebutan masing-masing sesuai jasanya.


Rencana APDESI Beri Gelar Jokowi Bapak Pembangunan Desa, Mirip Julukan Soeharto

3 hari lalu

Presiden Jokowi membagikan kaos dan paket sembako untuk warga dan pedagang di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad, 5 Maret 2023. Selain paket sembako, Presiden Jokowi juga membagikan bantuan kemasyarakatan berupa amplop modal usaha sebesar Rp 1,2 juta pada sejumlah pedagang pasar saat kunjungan kerja ke Kabupaten Bandung. TEMPO/Prima mulia
Rencana APDESI Beri Gelar Jokowi Bapak Pembangunan Desa, Mirip Julukan Soeharto

Perangkat desa yang tergabung dalam Apdesi sejak 2019 berencana beri gelar Jokowi Bapak Pembangunan Desa. Julukan itu mirip dengan julukan Soeharto.


Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

8 hari lalu

Yayasan Keluarga Besar Soeharto (YKBS), Kiswadi Agus. Dok. JogloSemarNews
Profil Kiswadi Agus, Sosok yang Getol Inginkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional dari Tahun ke Tahun

Presiden Soeharto beberapa kali diajukan sebagai pahlawan nasional, banyak pula penolakannya. Kiswadi Agus terus berusaha untuk itu. Ini alasannya.


Pencetus Terbitnya Supersemar, Pintu Masuk Pemerintahan Orde Baru, Begini Kronologinya

12 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Pencetus Terbitnya Supersemar, Pintu Masuk Pemerintahan Orde Baru, Begini Kronologinya

Pada 11 Maret 1966, Presiden Soekarno memberikan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar kepada Pangkopkamtib Soeharto. Begini isinya.


62 Tahun Kostrad: Ini Tiga Pangkostrad yang Paling Berpengaruh

16 hari lalu

Ajudan presiden Kolonel Wiranto (kanan belakang) mendampingi Presiden Soeharto di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, 1991. Wiranto pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1987 hingga 1991. Dok. TEMPO/Rini P.W.I
62 Tahun Kostrad: Ini Tiga Pangkostrad yang Paling Berpengaruh

Dari 44 Pangkostrad selama 62 tahun perjalanan, terdapat beberapa nama yang berhasil menapaki karier cemerlang, baik di dunia militer maupun politik.


Mengenal Sejarah Berdirinya Kostrad: Cikal Bakal Dibidani Jenderal AH Nasution

17 hari lalu

Pangkostrad Mayjen Soeharto saat briefing dengan staf Kostrad terkait peristiwa Gestapu. Foto: Buku Kostrad, Sejarah dan Pengabdiannya
Mengenal Sejarah Berdirinya Kostrad: Cikal Bakal Dibidani Jenderal AH Nasution

Kostrad pertama kali dibentuk pada 6 Maret 1961. Berdirinya Kostrad tak dapat dilepaskan dari keluarnya Skep Men/Pangad No.MK/Kpts.54/3/1961.


Didirikan Para Mantan Aktivis, Inilah Profil Partai Prima

19 hari lalu

Ketua Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Agus Bajo Priyono beserta jajaran melakukan pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Senin, 1 Agustus 2022. KPU mulai membuka pendaftaran partai politik calon peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 pada tanggal 1 hingga 14 Agustus 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Didirikan Para Mantan Aktivis, Inilah Profil Partai Prima

Dideklarasikan pada 1 Juni 2021, Partai Prima didirikan oleh aktivis-aktivis muda yang pada zamannya berani memilih berhadap-hadapan dengan Orde Baru.


Kilas Balik Serangan Umum 1 Maret: Peran Jenderal Soedirman, Sultan HB IX dan Soeharto

22 hari lalu

Monumen Serangan Oemom Satu Maret, DI Yogyakarta. ANTARA/ Wahyu Putro A
Kilas Balik Serangan Umum 1 Maret: Peran Jenderal Soedirman, Sultan HB IX dan Soeharto

Peristiwa Jogja kembali atau 5 jam di Yogyakarta menjadi tonggak sejarah Serangan Umum 1 Maret. Peran Jenderal Sudirman, Sultan HB IX, Soeharto.


Peristiwa Sejarah Sepanjang Maret: Serangan Umum 1 Maret sampai Bandung Lautan Api

22 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
Peristiwa Sejarah Sepanjang Maret: Serangan Umum 1 Maret sampai Bandung Lautan Api

Beberapa peristiwa sejarah bulan Maret antara lain Serangan Umum 1 Maret, Supersemar hingga Bandung Lautan Api.