Pasar sebelumnya sudah bisa memprediksi ketika perdagangan pasar saham Amerika Serikat pada pekan lalu turun. Hal ini terlihat dari indeks S&P 500 turun hingga 2,4 persen.
Walhasil, ide bahwa bitcoin dapat menjadi lindung nilai terhadap inflasi juga akhirnya terbantahkan. “Ketika Federal Reserve berubah hawkish dan prospek tingkat yang lebih tinggi menurunkan penilaian, pasar kripto mengikutinya,” ujar Tim Analis Deutsche Bank tersebut.
Adapun CEO Deliciousworks Scott Sheridan mengatakan, Bitcoin masih dalam proses penggodokan. Analoginya seperti periode turbulensi pasar saham, perusahaan akan dapat menguatkan diri sebagai perusahaan yang lebih kokoh di tengah guncangan.
“Bitcoin sedang melalui periode yang sangat mirip saat ini di mana ia diuji untuk melihat tidak hanya apakah konsep dasar Bitcoin layak tetapi juga apakah ia dapat menahan volatilitas yang dapat terjadi di pasar bebas,” tutur Sheridan.
Pasar kripto sebelumnya mengguratkan grafik menyerupai air terjun saat stablecoin algoritmik Terra Luna anjlok. Bahkan aset Terra Luna yang diperdagangkan oleh 21Shares dan VanEck akhirnya dihentikan.
BISNIS
Baca: Demo Tolak Larangan Ekspor CPO, Petani di Kampung Ahok Bawa Sawit Tidak Laku
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.