Saat itu presiden menyatakan Indonesia selalu serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah startup di Indonesia yang tercatat berada di posisi terbanyak kelima dunia dengan 2.346 startup.
Awalnya, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia sebagai Presiden G20, ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global, terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang. Ia juga mengharapkan kerja sama konkret yang menguntungkan dengan ASEAN, khususnya Indonesia.
Jokowi undang perusahaan besar AS berinvestasi di RI
Lebih lanjut, Jokowi juga menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam penyediaan bahan baku industri, penyediaan energi hijau, dan ekonomi digital. “Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia,” tuturnya.
Menurutnya, Indonesia juga kaya akan tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium, yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai litium dan mobil listrik.
Selain itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau, yaitu pembangkit listrik tenaga hidro, surya, dan geotermal. Kepala Negara memastikan bahwa produksi barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. "Kami mengundang pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia."
Presiden menambahkan, Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua. Oleh karena itu itu, Jokowi sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity building, serta mendukung Indonesia masuk global value chain melalui digitalisasi.
Acara itu di antaranya dihadiri oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, US-ASEAN Business Council Ted Osius, Utusan Khusus untuk Perubahan Iklim John Kerry dan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, Marriot International, dan lainnya. Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar Indonesia untuk AS Rosan Roeslani.
BISNIS
Baca: Elon Musk ke Jokowi: Tesla dan SpaceX Akan Coba Kerja Sama dengan Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.