TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui PT Permodalan Nasional Madani (PNM), menyalurkan dana senilai Rp885 miliar untuk pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Selain itu, lembaga pengelola keuangan haji tersebut juga telah berkomitmen menambah investasi dalam bentuk pembiayaan sindikasi sebesar Rp500 miliar.
"Dengan asumsi penyaluran pembiayaan maksimal Rp10 juta setiap nasabah, minimal 138.500 orang ibu-ibu yang telah dan akan menerima manfaat investasi dari BPKH," kata Anggota Badan Pelaksana BPKH A Iskandar Zulkarnain, Jawa Barat, Sabtu 14 Mei 2022.
Menurut dia, program Mekaar tersebut telah dan akan banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Iskandar menambahkan sebagai bagian dari ekosistem keuangan syariah, BPKH memiliki semangat dan komitmen tinggi untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan ketahanan ekonomi umat.
Pihaknya berharap investasi BPKH itu tidak hanya menghasilkan nilai manfaat, melainkan juga memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat.
"Dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan itu bisa berupa meningkatnya kualitas ekonomi dan pendidikan kaum ibu dan keluarganya yang berasal dari berbagai desa di seluruh Tanah Air," kata Anggota Badan Pelaksana Bidang Penghimpunan, Penempatan, Investasi Langsung, dan Investasi Lainnya tersebut.
Sebagai rangkaian dari kegiatan tersebut, PNM juga meresmikan sarana belajar Ruang Pintar di Desa Sukatani sebagai sarana pendukung untuk untuk memfasilitasi anak-anak para nasabah PNM Mekaar dan masyarakat sekitar untuk belajar atau kegiatan lainnya secara daring.