Pimpinan perusahaan AS yang hadir bergerak di berbagai sektor, antara lain teknologi data center, minyak dan gas, farmasi dan kesehatan, energi terbarukan, smelter pertambangan, industri makanan, dan industri lampu LED.
Chairman, President, dan CEO Air Products Seifi Ghasemi menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Indonesia dalam memastikan investasi Air Products di Indonesia terealisasi.
"Kami sangat percaya bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah utamanya karena populasi Indonesia yang masih muda dan dinamis, sumber daya alam yang melimpah, dan pemerintahan demokrasi yang progresif serta mendukung investasi dari berbagai negara," ungkap Seifi.
Sedangkan, salah satu perusahaan yang juga turut hadir dalam pertemuan itu, Freeport MacMoran juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas kerja sama yang telah terjalin antara Freeport dan Indonesia selama 55 tahun sejak 1970-an.
President Freeport MacMoran Kathleen Quirk menyatakan bahwa Freeport mempunyai rencana investasi tembaga jangka panjang yang tengah berjalan.
"Kami sangat menghargai kolaborasi yang telah berjalan selama ini semakin kuat serta komunikasi yang semakin baik dan transparan. Kami berencana meningkatkan investasi kami di Indonesia dan merasa semakin optimis dalam bekerja bersama di masa mendatang," katanya.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Amerika Serikat sejak 2000 sampai dengan 2021 telah mencapai 19,5 miliar dolar AS.
Khususnya 2021, investasi asal Amerika Serikat mengalami peningkatan tajam sebesar 234 persen dari tahun sebelumnya dengan total nilai investasi sebesar 2,5 miliar dolar AS dan berada pada peringkat keempat. Salah satu sektor yang mendominasi investasi asal Amerika Serikat, yaitu sektor pertambangan, jasa, utilitas, industri kimia dan farmasi, serta industri makanan.