Minggu ini, Moskow menjatuhkan sanksi pada beberapa perusahaan energi Eropa menyebabkan kekhawatiran tentang pasokan.
Di Tiongkok, pihak berwenang berjanji untuk mendukung ekonomi dan pejabat kota mengatakan bahwa Shanghai akan mulai melonggarkan pembatasan lalu lintas dan membuka toko pada bulan ini.
"Harga minyak mentah reli di tengah optimisme bahwa situasi Covid Tiongkok tidak memburuk dan karena aset-aset berisiko rebound," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Saham global naik setelah minggu perdagangan yang bergejolak sekaligus mendorong indeks saham di Amerika Serikat dan Eropa.
Menekan harga minyak selama seminggu, inflasi dan kenaikan suku bunga mendorong dolar AS ke level tertinggi hampir 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang hingga membuat minyak lebih mahal ketika dibeli dalam mata uang lain.
Uni Eropa mengatakan ada kemajuan yang cukup untuk meluncurkan kembali negosiasi nuklir dengan Iran. AS menghargai upaya Uni Eropa. Akan tetapi, belum ada kesepakatan dan tidak ada kepastian bahwa itu mungkin tercapai.
Analis mengatakan bahwa kesepakatan dengan Iran dapat menambah 1 juta barel per hari pasokan minyak ke pasar.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 102,86 per Barel, Terimbas Sentimen Apa Saja?