"Terlalu banyak gejolak politik di perburuhan akan mengguncang stabilitas dunia usaha. Apalagi, tuntutan-tuntutan itu juga sangat melebar dan sebenarnya sudah banyak yang terakomodasi di regulasi pemerintah saat ini, kan?," kata Danang.
Danang menjelaskan bahwa pemulihan kembali ekonomi pasca pandemi seperti ini mustinya dimengerti oleh para buruh. Alangkah baiknya jika dilakukan dengan dialog yang konstruktif.
"Maka, situasi recovery dari pandemi saat ini, mustinya dimanfaatkan untuk mengedepankan dialog-dialog yang konstruktif daripada unjuk rasa turun ke jalan," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan akan melaksanakan unjuk rasa dengan ratusan ribu peserta buruh dari seluruh Indonesia.
"50-an ribu orang, berasal dari DKI, Jabar, dan Banten. Secara bersamaan, juga akan dilakukan aksi serempak di berbagai daerah," ungkap Said Iqbal.
Aksi May Day serentak di kota-kota besar di Indonesia. Di Jakarta, Partai Buruh akan menyelenggarakannya di dua titik yakni Gedung DPR/MPR RI dan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Adapun tuntutan yang akan disuarakan adalah 18 tuntutan, salah satunya adalah tolak Omnibus law UU Cipta Kerja dan turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas.
Baca: Apindo: Sulit Menjamin 100 Persen Perusahaan Dapat Bayar THR Lebaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu