TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia memerlukan Red Army untuk menghadapi kebakaran hutan dan menangani pandemi.
Dalam acara Green Economy Indonesia Summit 2022 di Jakarta, Rabu, 11 Mei 2022, Airlangga mengingatkan Asia Tenggara, terutama Indonesia, masih sangat rentan dengan kebakaran hutan ketika memasuki musim kemarau.
"Risiko kebakaran hutan kembali mengintip, itu perlu kita waspadai," kata Airlangga, mengutip Climate Economics Index.
Dia mengatakan krisis iklim seperti halnya menghadapi pandemi, yakni memerlukan apa yang ia sebut "Red Army", yang bertugas untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis lingkungan. Airlangga menuturkan situasi ini sama seperti pada tahun 1930 ketika dunia belum memiliki pemadam kebakaran.
"Dengan risiko yang ada, sekarang seluruh dunia punya pemadam kebakaran, baik yang di kota maupun pemadam kebakaran di hutan. Tentu ke depan kita perlu mempertimbangkan pemadam pandemik dari sektor kesehatan," kata Airlangga.
Atas dasar kesadaran dampak negatif perubahan iklim ini, Airlangga mengatakan pemerintah RI berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya domestik dan 41 persen penurunan emisi gas rumah kaca melalui bantuan internasional dengan skema business as usual 2030.
"Dari KTT COP ke KTT COP lain, Pak Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga selalu hadir. Komitmen yang disampaikan secara verbal itu tidak ditindaklanjuti dengan action. Jadi no action, talk only. Ini kita harus dorong, termasuk di KTT G20 kami minta pool of fund ditaruh dulu," ujarnya.
Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa ke-76 di New York dan KTT G20 di Roma, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyampaikan komitmen Indonesia untuk mewujudkan ekonomi hijau.
Manifestasi ekonomi hijau ini menjadi salah satu agenda Presidensi Indonesia selama penyelenggaraan G20 Presidency of Indonesia 2022 hingga puncak G20 Presidency di Bali, yang juga melengkapi arsitektur kesehatan, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
Baca Juga: Jokowi Peringatkan Ancaman Kemarau dan Penyakit Mulut dan Kuku