3. Allo Bank
Dari sisi penyaluran kredit, Allo Bank juga mengalami pertumbuhan sebesar 376 persen yoy, yakni dari Rp1,01 triliun. Kredit yang diberikan emiten bersandi saham BBHI ini menjadi Rp4,81 triliun pada periode yang sama. Dari sana, total aset yang dimiliki Allo Bank tumbuh 137 persen yoy, dari Rp3,98 triliun menjadi Rp9,42 triliun pada kuartal I/2022.
4. Bank Neo Commerce
Selanjutnya, Bank Neo Commerce dengan sandi saham BBYB ini mampu mencatatkan kredit yang diberikan naik 28 persen yoy. Kredit BBYB naik dari semula Rp3,74 triliun pada periode Maret 2021, menjadi Rp4,80 triliun per Maret 2022. Dari sana, total aset yang dimiliki BBYB juga melesat menjadi 118 persen yoy. Aset Bank Neo Commerce melesat dari Rp5,73 triliun menjadi Rp12,52 triliun.
5. Bank Digital BCA
Selanjutnya, bank digital BCA mencatatkan kredit yang diberikan menjadi sebesar 1,07 triliun pada kuartal I/2022. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun 2021, bank digital BCA tidak menyalurkan kredit.
Sementara itu, perseroan mampu mencatatkan total aset sebesar Rp6,9 triliun. Dengan demikian, total aset yang dimiliki bank digital BCA melesat 136 persen yoy, dari sebelumnya Rp2,92 triliun pada kuartal I/2021.
6. Bank Aladin Syariah
Sama seperti kuartal I/2021, emiten bersandi saham BANK ini tidak menyalurkan pembiayaan pada kuartal I/2022. Namun, secara total aset, Bank Aladin Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen yoy, dari semula Rp1,22 triliun pada 31 Maret 2021 menjadi Rp1,3 triliun pada 31 Maret 2022.
Baca: Di Balik Layar Geliat Bank Digital di Tanah Air
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu