TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar saham Asia menguat mengikuti kenaikan Wall Street pada Kamis sore, 5 Mei 2022, setelah bank sentral AS menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Tetapi tampak kurang hawkish daripada yang dikhawatirkan beberapa orang, mengangkat sentimen investor dan mengirim dolar lebih rendah.
Sementara itu, harga minyak mentah melonjak karena Uni Eropa menjabarkan beberapa rincian rencananya untuk melarang penggunaan minyak Rusia, meningkatkan kekhawatiran tentang pasokan.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,83 persen, meskipun perdagangan tipis dengan pasar Jepang dan Korea tutup karena hari libur.
Marcella Chow, ahli strategi pasar global yang berbasis di Hong Kong di J.P. Morgan Asset Management, mengatakan kenaikan 50 basis poin Federal Reserve sesuai dengan ekspektasi, sehingga menghilangkan beberapa kekhawatiran investor tentang langkah yang lebih agresif.
"Mengingat pasar Asia memiliki kepastian lebih saat ini, saya pikir ini mungkin juga akan menyebabkan pasar sedikit reli juga," katanya kepada Reuters.
Keuntungan Asia mengikuti reli AS semalam di mana indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,81 persen, indeks S&P 500 naik 2,99 persen dan indeks Nasdaq naik 3,19 persen. Indeks Berjangka S&P 500 dan Nasdaq 100 masing-masing turun 0,17 persen dan 0,28 persen, di perdagangan sore Asia.
Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) berakhir melemah 0,36 persen pada Kamis, dengan indeks sektor teknologi (HSTECH) turun 0,14 persen.
Minggu ini, saham-saham Hong Kong telah melemah sementara yuan Cina di luar negeri bergejolak meskipun masih lebih kuat dari minggu lalu. Indeks S&P/ASX 200 Australia berkinerja kuat, berakhir dengan kenaikan 0,82 persen.
Saham Cina menghapus sebagian kerugian di awal sesi, dengan indeks saham unggulan CSI300 turun tipis 0,15 persen ketika pasar daratan melanjutkan perdagangan setelah liburan tiga hari.
Investor menyambut janji bank sentral Cina untuk lebih banyak dukungan kebijakan moneter guna membantu bisnis yang sangat terpukul oleh wabah Covid-19 terbaru.