TEMPO.CO, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk. mencatat penurunan pendapatan selama kuartal pertama tahun 2022. Namun perusahaan melaporkan bahwa penjualan mulai membaik pada pertengahan Maret.
Laporan keuangan emiten pemegang hak waralaba gerai IKEA di Indonesia tersebut menunjukkan pendapatan bersih sepanjang kuartal satu tahun ini sebesar Rp 1 triliun. Angka itu turun 43,3 persen secara yoy dibandingkan periode serupa tahun lalu senilai Rp 1,76 triliun.
Penurunan pendapatan Hero Supermarket ini membuat laba kotor perusahaan turun 16,2 persen yoy dari Rp 494 miliar menjadi Rp 414 miliar. Adapun laba kotor emiten berkode saham HERO itu tetap turun meski beban pokok pendapatan berhasil ditekan 53,79 persen dari Rp 1,26 triliun pada kuartal I tahun 2021 menjadi Rp 586,36 miliar pada Januari - Maret 2022.
“Perseroan secara umum mengalami tren pemulihan penjualan underlying like-for-like di seluruh unit bisnis dibandingkan dengan kinerja penjualan pada 2021," ujar Presiden Direktur HERO Patrik Lindvall dalam keterangan resmi yang dikutip Ahad, 1 Mei 2022.
Walaupun perseroan terus menghadapi tantangan pada kuartal satu tahun ini karena gelombang ketiga Covid-19 dan berbagai implementasi PPKM, kata Lindvall, penjualan membaik dari pertengahan Maret seiring dengan pelonggaran pembatasan.
Pada kuartal pertama tahun ini, Hero Supermarket membukukan kerugian bersih sebesar Rp 67,42 miliar. Angka tersebut lebih besar dari kerugian kuartal I tahun lalu sebesar Rp 1,64 miliar.
Usai mengesampingkan pembalikan provisi kewajiban sewa yang dibukukan pada kedua periode, kerugian underlying perseroan sebesar Rp 105 miliar pada kuartal I tahun 2022. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Walaupun pendapatan kumulatif turun, Patrik mengatakan pendapatan dari IKEA meningkat, didorong oleh pembukaan toko baru pada 2021. Hal ini tercermin dari kenaikan pendapatan segmen nonmakanan sebesar Rp 812,5 miliar dari sebelumnya Rp 680,26 miliar.