Menurut Edgar, kondisi keuangan perusahaannya masih cukup kuat untuk melanjutkan kontrak derivatif yang belum jatuh tempo. "Kami akan tetap deliver (menyelesaikan) kontrak yang tersisa," kata dia, tanpa mau menyebutkan nilai transaksi sebenarnya.
Lebih lanjut Edgar menyatakan Danareksa masih mencetak laba pada 2008 lalu. "Tapi karena krisis, mungkin ada penurunan pertumbuhan dibandingkan pada 2007," ujar Edgar. Namun, karena laporan keuangan belum selesai diaudit, Edgar tak bisa menyebutkan besar laba yang diperoleh.
Sebelumnya, PT Danareksa Sekuritas, anak perusahaan PT Danareksa (Persero), dikabarkan termasuk di antara beberapa Badan Usaha Milik Negara yang merugi akibat transaksi derivatifnya. Danareksa Sekuritas disebut memiliki transaksi derivatif sekitar Rp 200 miliar.
BUNGA MANGGIASIH