TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyinggung soal inflasi yang terjadi di negara-negara di dunia. Menurut dia, inflasi global sedang meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi global juga akan mengalami perlambatan.
"Saya memberikan gambaran seperti ini agar kita semua betul-betul waspada," kata Jokowi dalam acara peresmian musyawarah perencanaan pembangunan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, 28 April 2022.
Saat ini, Jokowi mencatat inflasi paling tinggi terjadi di Turki yang sudah melompat ke angka 61,1 persen. Amerika Serikat yang biasanya 1 persen, sekarang inflasinya sudah 8,5 persen.
Mantan Gubernur DKI ini pun bersyukur inflasi Indonesia terakhir pada Maret 2022 masih berada di angka 2,6 persen. "Ini yang harus bersama-sama kita perbaiki, kita pertahankan," kata eks Wali Kota Solo ini.
Ini bukan kali pertama ia memberi peringatan soal inflasi global. Sebelumnya, ia juga menyinggung soal inflasi pangan global yang naik dalam beberapa waktu terakhir.
"Kalau dilihat angka-angka, waduh," kata dia di Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 11 Maret 2022.
Dia merinci, inflasi pangan di Rusia mencapai 12,3 persen, Amerika Serikat 6,9 persen, bahkan Turki sampai 55,6 persen. Lalu India 5,4 persen dan kawasan Uni Eropa 4 persen.
Dengan kondisi ini, mantan Wali Kota Solo ini pun meminta peserta acara yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk betul-betul mengkalkulasikan secara detail pengaruh inflasi ini. Sehingga, langkah-langkah antisipasi bisa disiapkan dengan benar.
"Kita harus betul-betul siap jika krisis ini berlanjut hingga tahun depan," kata Jokowi.
Baca Juga: Berat Beban Usai Bongkar Pasang Larangan Ekspor CPO