Selain itu, kepuasan masyarakat terhadap pemerintah tergerus oleh faktor lain. Salah satunya, muncul sinyal yang menggambarkan bahwa menteri Jokowi mendukung kampanye tiga periode.
Ray menuturkan, tingkat kepuasan masyarakat yang tinggal 60 persen adalah lampu kuning bagi pemerintah. Karenanya, kata dia, tak heran bila pemerintah berupaya menaikkan citra dengan berbagai kebijakan.
Beberapa kebijakan yang diambil baru-baru ini adalah larangan ekspor batu bara dan bahan baku minyak goreng. Sayangnya, kebijakan itu tidak berjalan di lapangan.
“Kasus larangan ekspor batu bara dibatalkan kembali. Ini (minyak goreng) juga begitu. Artinya, bisa saja Presiden mengungkapkan kebijakan yang terlihat gagah tapi implementasi di lapangan tidak disiapkan. Kebijakan yang dianggap gagah itu kosong melompong,” ucap Ray.