“Ada bebeapa hal yang terus kami dorong, dari beberapa effort kita, saat ini kita mencapai nilai 60 persen untuk voting jumlah klaim,” ucap Tiko.
Tiko menjelaskan, Garuda sebelumnya telah berhasil melakukan renegosiasi dengan para krediturnya yang sebagian merupakan perusahaan BUMN. Misalnya, PT Angkasa Pura dan AirNAv. Adapun saat ini, yang menjadi tantangan adalah proses renegosiasi dengan para pemegang sukuk dan obligasi yang diterbitkan di Timur Tengah.
“Kami negosiasikan atu per satu,” katanya.
Adapun Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meyakini proses PKPU akan berhasil. “Saya yakin nanti bisa disetujui,” ujar Irfan saat ditemui seusai rapat dengan Komisi VI DPR di gedung Parlemen, Senayan.
Irfan tak memungkiri proses renegosiasi cukup menantang. Sebab, para kreditur ingin mendapatkan pengembalian bisnis semaksimal mungkin dari opsi-opsi restrukturisasi utang. “Tapi ke depan pasti bisa (memenuhi pengembalian) karena kami ingin memiliki peluang bisnis sebaik mungkin,” ucap Irfan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
BACA: Garuda Bakal Dapat Suntikan PMN Rp 7,5 Triliun, Dirut: Tidak untuk Bayar Utang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu