TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat ekspor Indonesia pada Maret 2022 menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Nilai ekspor mencapai US$ 26,5 miliar atau 44,36 persen secara year on year.
“Ekspor non-migas pada Maret 2022 mencapai US$ 25,09 miliar, naik 28,82 persen dibanding Februari 2022, dan naik 43,82 persen dibanding ekspor secara year on year,” ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin, 18 April 2022.
Dirinci menurut sektornya, Margo mengatakan, pola peningkatan ekspor masih sama dengan bulan Februari lalu. Ekspor Indonesia pada Maret didominasi oleh ekspor industri pengolahan yang mencapai US$ 19,26 miliar.
Industri pengolahan yang memberikan andil adalah nikel dan pupuk. Disusul hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang naik 10,3 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya yang naik 78,65 persen.
Adapun untuk sektor pertambangan, komoditas utama yang menyebabkan tingginya ekspor adalah pengiriman komoditas biji besi dan likuid. “Secara struktur, ekspor Indonesia 94,70 persennya adalah non-migas,” ucap Margo.
Menurut jenis barangnya, bahan bakar mineral menempati papan teratas yang mendorong peningkatan ekspor dengan nilai US$ 1,6 miliar. Disusul sektor besi dan baja US$ 692,5 juta; serta lemak dan minyak hewan nabati ekspor US$ 239,2 juta.