Penarikan ULN bulan Februari masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah. Termasuk dari upaya penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Pemerintah, kata Eko, berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.
Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,6 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,5 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1 persen), sektor konstruksi (14,2 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,8 persen).
“Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN Pemerintah,” kata Eko.
Selain itu, ULN Swasta tercatat pada bulan Februari sebesar US$ 206,3 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan kenaikan dari bulan Januari yang sebesar US$ 205,3 miliar.
Pertumbuhan ULN Swasta bulan Februari mengalami kontraksi 2 persen yoy, lebih dalam dibandingkan kontraksi 0,8 persen pada periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan kontraksi ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) sebesar 1,5 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 0,1 persen yoy.
“Sementara itu, pertumbuhan ULN lembaga keuangan (financial corporations) juga mengalami kontraksi 4 persen yoy, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kontraksi pada bulan sebelumnya yang sebesar 4,3 persen yoy,” tutur Eko.
Berdasarkan sektornya, ULN Swasta terbesar berasal dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; sektor industri pengolahan; serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 77 persen dari total ULN swasta. ULN tersebut tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6 persen terhadap total ULN swasta.
Berdasarkan keadaan ini, maka ULN Swasta mengalami kontraksi yang lebih dalam daripada bulan sebelumnya. Kemudian, kata Eko, struktur ULN Indonesia dinilai sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
“ULN Indonesia pada bulan Februari 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang relatif stabil di kisaran 34,2 persen, sedikit meningkat dibandingkan rasio pada bulan sebelumnya yang sebesar 34 persen,” ujarnya.
Kemudian, struktur ULN Indonesia yang dikatakan sehat ini didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8 persen dari total ULN. Bank Indonesia bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN yang diterapkan secara hati-hati.
Peranan ULN akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. Langkah tersebut dijalankan dengan meminimalisir risiko yang bisa mempengaruhi stabilitas perekonomian.
FAIZ ZAKI
Baca: Bank Indonesia: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi USD 416,3 Miliar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu