TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng kepada masyarakat penerima bantuan. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan, karena BLT minyak goreng menggunakan data PKH dan program sembako, pihaknya yakin ketepatan sasaran penerima BLT minyak goreng akan lebih baik.
Namun, jika ada masyarakat yang menemukan penerima BLT Minyak Goreng kurang tepat sasaran, maka masyarakat dapat melapor melalui aplikasi Cek Bansos.
"Kalaupun nanti ada hal-hal di lapangan yang dianggap, misalkan kurang tepat sasaran, maka Kemensos telah membuka partisipasi masyarakat melalui aplikasi Cek Bansos yang terintegrasi dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial dan di Cek Bansos itu bisa dipastikan nanti ada fitur usul sanggah," katanya dalam media briefing BLT Minyak Goreng, Jumat, 8 April 2022.
Selain melaporkan penerima BLT yang kurang tepat sasaran, ke depannya masyarakat bisa mengajukan permohonan melalui Cek Bansos, apabila menjumpai keluarga sangat miskin yang belum mendapatkan bantuan.
Kementerian Sosial terus melakukan pembaharuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) setiap bulannya dan data tersebut diklaim sudah padan baik dari NIK maupun Kartu Keluarga. Bahkan, DTKS kini dilengkapi dengan foto rumah geotagging.
"Itu mekanisme yang dibangun Kemensos untuk menjaga integritas dari DTKS sehingga bansos yang diterima keluarga tidak mampu betul-betul tepat sasaran termasuk saat ini untuk BLT Minyak Goreng yang menggunakan data tersebut," katanya.
BISNIS
Baca: Rp 6,95 Triliun untuk BLT Minyak Goreng, Berikut Rinciannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.