TEMPO.CO, Jakarta -PT Amin Market Jaya (PT AMJ) membantah atas tudingan dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) yang menyebut sebagai mafia minyak goreng. Kasus ini pun bergulir di Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dan kontainer yang berisi minyak goreng untuk diekspor langsung diperiksa.
Pengacara PT AMJ Fredrik J. Pinakury menjelaskan kliennya tidak pernah mengekspor 23 kontainer berisi minyak goreng ke Hong Kong melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Namun sejak 7 September 2021 sampai 3 Januari 2022, kliennya mengirimkan berbagai macam barang dan bukan hanya minyak goreng dalam 25 kontainer.
Dampak dari dugaan ini, kata Fredrik, memukul operasional perusahaan dan mitra bisnis menjaga jarak. “Sehingga operasional perusahaan mengalami kemerosotan yang tajam, orang takut berurusan sama PT AMJ karena dipikir berurusan sama mafia,” ujarnya dalam konferensi persnya pada Kamis, 7 April 2022.
Menurut pemaparan Fredrik, kontainer pertama minyak goreng hanya ada 9,52 persen. Lalu kontainer kedua ada 10,21 persen minyak goreng.
Kontainer ketiga ada 7,77 persen dan kontainer keempat ada 0,85 persen minyak goreng. Kemudian kontainer kelima 3,02 persen dan kontainer keenam 1,4 persen minyak goreng.
Kontainer ketujuh ada 10,39 persen, kontainer kedelapan ada 12,73 persen, kontainer kesembilan ada 49,61 persen, dan kontainer kesepuluh ada 2,41 persen minyak goreng. Selanjutnya kontainer kesebelas ada 6,2 persen, kontainer kedua belas ada 2,32 persen, kontainer ketiga belas ada 7,64 persen, kontainer keempat belas ada 2,16 persen, dan kontainer kelima belas ada 5,44 persen minyak goreng.
Lalu kontainer keenam belas ada 1,47 persen, kontainer ketujuh belas ada 92,74 persen, dan kontainer kedelapan belas ada 4,38 persen. Kemudian kontainer kedua puluh ada 0,7 persen, kontainer kedua puluh satu ada 70,32 persen minyak goreng.
Selanjutnya pada kontainer kedua puluh dua ada 2,21 persen dan kontainer kedua puluh tiga ada 1,81 persen minyak goreng. Lalu kontainer ke dua puluh empat ada 8,32 persen dan kontainer kedua puluh lima ada 6,13 persen,
“Ini tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan dan kami siap membuktikan kebenaran itu,” kata Fredrik.