TEMPO.CO, Jakarta -Shipper menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan Komite Nasional Ekonomi & Keuangan Syariah (KNEKS), untuk meningkatkan daya saing 15.000 lebih UMKM melalui penyelenggaraan Festival UMKM Shipper pada Sabtu, 2 April 2022.
“Selain dalam upaya mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Festival UMKM Shipper ini kami tujukan secara spesifik untuk membantu UMKM dalam mengantisipasi tren perdagangan di bulan Ramadan,” kata Chief Marketing Officer Shipper Indonesia Jessica Hendrawidjaja dalam rilis, Rabu, 6 April 2022.
Data yang dihimpun Shipper menunjukkan 50 persen UMKM mengalami tren penurunan penjualan ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri dan pasca Ramadan seiring kembali normalnya pola konsumsi masyarakat.
“Shipper memberikan bekal pengetahuan penting bagi UMKM dalam membangun dan mengelola brand, teknik pemasaran melalui media sosial, tips dan trik digital marketing yang efisien, manajemen logistik dan supply chain hingga ekspansi bisnis dengan memaksimalkan pasar internasional (ekspor impor),” kata Jessica.
Selain itu, Shipper juga akan memberikan pembinaan yang berkelanjutan kepada UMKM setelah festival UMKM. Bersama para ahli, Shipper akan mendampingi dan mentoring secara berkelanjutan. Tujuannya, agar UMKM dapat menjalani inkubasi bisnis halal secara berkesinambungan dengan pemerintah dan swasta.
Tidak hanya itu, melalui Festival UMKM, Shipper berkomitmen membantu UMKM dengan bantuan modal promosi di media sosial Rp 30 juta dan promosi di media lainnya yang dimiliki Shipper.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan apresiasinya atas terselenggaranya Festival UMKM sebagai komitmen Shipper dalam mendukung pengembangan UMKM. “Saya berharap, Shipper dapat konsisten memberikan solusi bagi UMKM di Indonesia khususnya kemudahan logistik melalui inovasi dan adaptasi teknologi yang menjangkau seluruh negeri,” katanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun berharap Festival UMKM Shipper dapat memajukan seluruh pelaku ekonomi kreatif agar dapat berkembang dan mampu bersaing secara nasional dan global.
Menurut Sandi, di era pesatnya pertumbuhan teknologi, peran digital logistik dan pergudangan pintar sangat penting untuk membantu pelaku ekonomi kreatif dalam mengatasi tantangan global.
Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Mutiara Lombok, Omzet Rp 420 Juta Setahun