TEMPO.CO, Jakarta - Brian Edgar Nababan telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Investasi Ilegal Binomo oleh Badan Reserse Kriminal Polri. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Whisnu Hermawan menyebut Brian mulai kuliah sejak 2014 - Oktober 2018 di Rusia.
Setelah lulus kuliah, tersangka melamar kerja di salah satu perusahaan Rusia 404 Group yang memiliki kerja sama dengan Binomo.
“Tersangka diterima sebagai Customer Support Platform Binomo yang bertugas untuk menerima komplain dari pemain Binomo terutama dari para pemain binomo di Indonesia,” kata Whisnu pada Minggu, 3 April 2022.
Kemudian Brian Edgar Nababan menjabat sebagai Manager Development Binomo pada Februari 2019. Tugasnya adalah menawarkan kepada pemengaruh Indonesia untuk menjadi afiliator Binomo dengan keuntungan sistem bagi hasil.
Berdasarkan informasi 404-group.com, perusahaan yang disebut dalam kasus Binomo tersebut menyebut profil mereka sebagai pusat pengembangan proyek berbasis internet yang merancang dan mengembangkan proyek teknologi informasi. Perusahaan ini diketahui berlokasi di Saint Petersburg, Rusia.
“404 Group adalah segelintir perusahaan yang disatukan oleh satu pusat manajemen strategis dan lembaga pendampingan proaktif,” tulis dalam situs 404-group.com.
Pada bagian “tentang kami” di situs tersebut, tertulis tim perusahaan ini menerapkan keahlian teknis dan manajerial yang memberi dukungan finansial, operasional, dan eksekusi selama pendirian, peluncuran, dan pertumbuhan lebih lanjut dari proyek berbasis internet.
Tiga pilar utama dalam perusahaan tersebut adalah:
- Menemukan dan menarik tim berbakat, proyek baru, dan perusahaan yang sudah ada;
- Mengundang mereka (tim/klien) ke dalam infrastruktur kami yang menyediakan semua fakultas yang diperlukan untuk pembangunan;
- Berpartisipasi aktif dalam kehidupan proyek, memberikan bantuan, mendorong mereka ke posisi terdepan.
“Kami melampaui batas-batas model investasi klasik, memberikan dasar yang kuat bagi proyek untuk berkembang dan mencapai target bisnis mereka dan menciptakan tim profesional yang berpikiran sama dengan kinerja tinggi. Kami memberikan akses ke pertukaran pengetahuan gratis dalam bisnis, sumber daya utama, pengalaman dan pengetahuan, dan seluruh jaringan mitra,” tulis situs tersebut.
Selama beroperasi, perusahaan ini bekerja juga untuk menjaga semua kondisi yang dibutuhkan untuk pengembangan profesional dan pribadi karyawan. Tujuannya adalah membangun bisnis yang sukses menjelajahi pasar yang menguntungkan dan menjanjikan.
Sejak 2013, perusahaan itu menerapkan layanan monetisasi mulai dari agensi media, pertukaran komoditas dan layanan, dan jaringan periklanan. Mereka juga menawarna pengembangan alih daya (out sourcing) dan layanan konsultasi.
Adapun yang ditawarkan berupa:
- Penciptaan sistem yang kompleks.
- Desain database dan gudang data.
- Pengembangan seluler dan web.
- Outstaffing: "menyewa" personel untuk menyelesaikan tugas.
Memimpin proses pengembangan dalam tim pelanggan.
“Kami melibatkan model bisnis dan tim yang efektif untuk mengembangkan proyek kami, dan kami menciptakan dan memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan kami mempekerjakan para profesional yang mencintai pekerjaan mereka,” tulis pada bagian “bagaimana kami bekerja” di situs tersebut.
Adapun profesional yang disebut itu adalah dari berbagai macam bidang, diantaranya:
- Pengembang BackEnd, FrontEnd, dan Seluler. Mereka berbicara 9 bahasa pemrograman.
- Desainer, spesialis produk, arsitek, dan pemasar. Mereka selalu datang dengan solusi dan ide yang unik.
- Mereka membangun dan memimpin proses pengembangan dengan tim yang terdiri dari 10 pengembang atau lebih.
M JULNIS FIRMANSYAH | FAIZ ZAKI
Baca: Jejak Tersangka Binomo Brian Edgar Nababan, Kuliah di Rusia hingga Jadi Manajer
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu