TEMPO.CO, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 896,1 miliar sepanjang 2021. Laba perusahaan naik 174 persen secara year on year menurut hasil laporan audit dari Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota jaringan PwC global.
“Selama 2 tahun berturut-turut kami mencatatkan laba dan dengan tren yang meningkat. Ini merupakan bukti bahwa Krakatau Steel telah sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi," ujar Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam keterangannya, Jumat, 1 April 2022.
Pada 2020, perusahaan pelat merah yang memproduksi baja tersebut juga tercatat menorehkan kinerja positif dengan capaian laba bersih US$ 23,67 juta atau Rp 339 miliar (setara kurs Rp 14.300 per dolar AS saat itu).
Perolehan tersebut mengakhiri kerugian yang dialami perusahaan selama delapan tahun berturut-turut. Pada 2019, perseroan masih merugi US$ 503,65 juta atau Rp 7,21 triliun.
Dari sisi penjualan, pada 2021, kinerja Krakatau Steel meningkat 59 persen ketimbang tahun sebelumnya. Penjualan Krakatau Steel sepanjang tahun menembus Rp 30,9 triliun. Sedangkan penjualan pada 2020 sebesar Rp 19,4 triliun.
Adapun dari sisi efisensi, perseroan berhasil menurunkan variable cost sebesar 7 persen serta menurunkan fixed cost 10 persen sepanjang tahun. Seiring dengan peningkatan kinerja, EBITDA Krakatau Steel pun turut merangkak naik 60 persen menjadi Rp 1,82 triliun dibandingkan EBITDA tahun buku 2020 yang sebesar Rp 1,09 triliun.