TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyayangkan Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen untuk industri halal dunia. Padahal, negara memiliki potensi menjadi produsen lantaran memiliki pangsa pasar yang kuat.
“Selama ini kita hanya menjadi konsumen terbesar di dunia, bukan produsen. Jadi, produsennya justru ada negara-negara non-muslim, Brazil, Australia, bahkan juga Cina dan Korea Selatan. Karena itu, Presiden sudah mencanangkan pada 2024 Indonesia harus menjadi produsen halal terbesar di dunia,” ujar Ma’ruf dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Sharia Conference 2022, Selasa, 29 Maret 2022.
Baca Juga:
Bila dilihat dari potensinya, Ma’ruf menilai industri halal bisa menjadi penopang bagi pemulihan ekonomi yang inklusif. Musababnya, pangsa sektor unggulan Indonesia untuk halal value chain dapat menopang 25 persen lebih dari ekonomi nasional.
Sektor-sektor unggulan itu terdiri atas pertanian, makanan halal, pariwisata, hingga fashion. Ma’ruf mengatakan sektor pertanian menyumbang kontribusi mencapai 51 persen terhadap keseluruhan kontribusi industri halal. Sedangkan kontribusi sektor makanan halal bisa mencapai 27 persen.
Sektor pariwisata ramah muslim menyumbang 16 persen, sementara fashion muslim hampir 6 persen. Capaian ini masih bisa ditingkatkan, apalagi Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia.
“Potensi besarnya harus dapat kita manfaatkan sebagai daya ungkit perekonomian, seperti populasi dan demand, serta halal lifestyle yang semakin membumi di Indonesia, maupun juga di berbagai belahan dunia,” ucap Ma’ruf.