TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Eriko Sotarduga tak keberatan menanggapi usulan Kepala Otorita Ibu Kota Negara atau IKN Bambang Susantono yang mengatakan instrumen pembiayaan pembangunan Ibu Kota baru melalui urun dana atau crowd funding.
Anggota Komisi XI DPR itu mengatakan, total dana yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN, hanya 20 persen dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Tentu tidak ada yang salah dalam hal ini. Demi membangun Indonesia ini tak hanya di Kalimantan, saja tapi juga seluruh wilayah, jadi kenapa tidak?" kata Ketua DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Ahad, 27 Maret 2022.
Upaya menarik investor untuk IKN
1. APBN untuk tahap awal
Bambang Susantono mengatakan, APBN menjadi sumber pembiayaan utama pembangunan IKN tahap awal atau dua. Itu kurun waktu tiga tahun ke depan. Belum ada kepastian nilai yang akan dianggarkan pemerintah untuk pembangunan IKN. Bambang berpendapat bahwa pembangunan tahap pertama menggunakan APBN menjadi jangkar untuk menarik investor masuk.
"Tentunya mereka (investor) ingin lihat keseriusan pemerintah untuk memulai," kata, Senin, 21 Maret 2022.
2. Membangun kredibilitas supaya investor tertarik menanamkan modal
Bambang mengatakan, saat ini hingga tiga tahun ke depan akan membangun kredibilitas organisasi otorita IKN. Menurut dia investor pasti melirik akan tertarik menanamkan modal. Apalagi berdasarkan pengalamannya di Asian Development Bank (ADB), lembaga multilateral masuk jika ada quality insurance (jaminan kualitas).
Sebaliknya, kata dia, investor tidak akan masuk kalau keseriusan dilakukan setengah-setengah. "Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit, itu auranya aura positif karena menciptakan kepercayaan," katanya.
3. Rachmat Gobel ke Jepang mencari investor IKN
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Rachmat Gobel menemui delegasi parlemen Jepang dalam rangkaian acara Inter-Parliamentary Union ke-144 di Nusa Dua, Bali, Senin 21 Maret 2022. “Pada akhir bulan ini saya akan berangkat ke Jepang untuk bertemu para pengusaha dan menjelaskan tentang IKN,” katanya. Ia mengatakan, salah satu agenda pertemuan bilateral itu membahas upaya peningkatan investasi Jepang di Indonesia.
4. Mencari pengganti SoftBank
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, mengatakan masih mencari investor lain untuk mendanai proyek pembangunan. Bambang optimistis mendapat pemodal besar untuk menggantikan SoftBank yang sudah menyatakan mundur dari proyek IKN.
Struktur Otorita IKN, kata Bambang, harus memiliki kredibilitas "Dengan membangun struktur Otorita IKN yang baik, investor akan datang dengan sendirinya," ujar Bambang dalam keterangannya, Jumat, 18 Maret 2022.
5. Minat investor masih penjajakan
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Nurul Ichwan mengatakan, banyak investor tertarik menanamkan modal di IKN. Namun minat untuk berinvestasi masih penjajakan awal dan mencari informasi. “Tidak ada investor yang tidak tertarik dengan IKN. Semua tertarik, tapi harus sampaikan mindset, seperti apa kita ingin membangun IKN itu,” katanya, Kamis, 17 Maret 2022.
Pemerintah, kata Ichwan, terbuka dengan semua investor. Bahkan kementerian dan lembaga saat ini sedang memetakan minat para investor dan mencocokkannya dengan bisnis yang diinginkan para pemodal.
TAUFIK RUMADAUL
Baca: Wacana Rakyat Saweran Bangun IKN, PDIP: Kenapa Tidak?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu