“Saya hanya mengumpamakan bahwa hubungan saya dengan keluarga Riady itu saya di-welcome tapi di luar pagar. Jadi shake hand saja di luar pagar, tapi there is a fence. Ini menurut saya there’s nothing wrong,” ujarnya.
Dia juga mengatakan di depan Grace, bahwa dirinya tidak pernah membayangkan menjadi seseorang yang besar. Namun Tahir percaya diri akan menjadi seseorang yang besar dengan perjuangannya.
Menurutnya, empat kesatuan seperti menyesuaikan ekosistem, good work, social work, dan kehadiran terhadap yang diinginkan adalah sesuatu yang membentuk dirinya. Sehingga sejak usia muda dia bekerja keras menghidupi dirinya dan keluarga karena hidup dengan keterbatasan.
Bagi Tahir, peran keluarga sangat penting untuk membentuk kepribadiannya sampai seperti sekarang ini. Orang tuanya pun telah meninggalkan warisan keteladanan dan panutan yang baik.
“Number one is my parents yang meninggalkan teladan, panutan yang baik, how to be a good man, how to build proper person, how to be leaders, how to love your family,” tuturnya.
Tahir juga mengatakan banyak para guru yang mengajarinya selama hidup. Dia mengungkapkan bahwa dari sekolah yang mengajarkan budi pekerti dan lingkungan masyarakat yang tutur mendidik melalui teguran dan kritikan.
Majalah Forbes menempatkan Tahir dan keluarga berada di peringkat ke-16 pada daftar 50 orang terkaya Indonesia 2021. Saat itu tercatat total kekayaannya mencapai US$ 2,5 miliar atau bila dirupiahkan mencapai Rp 35,9 triliun.
Baca Juga: Pesan Tahir Soal Gaya Hidup Crazy Rich, Tahir: Jangan Ikuti, That's Rubbish