TEMPO.CO, Jakarta -Konglomerat Dato Sri Tahir bercerita tentang pertama kali dirinya masuk ke keluarga Mochtar Riady yang memiliki budaya keluarga yang berbeda. Yakni saat dia menikahi Rosy Riadi-putri Mochtar Riady.
Menurut Dato Sri Tahir, filosofi Tionghoa begitu kental terasa dianut keluarga Mochtar Riady--pemilik Lippo Grup. Diantaranya mengutamakan anak laki-laki. Sedangkan Tahir dibesarkan dengan ajaran Barat yang mengedepankan kesetaraan.
“Ini culture yang berbeda dan tidak mudah untuk menyesuaikan. You mau menyesuaikan culture belum tentu lawan mau terima. Jadi kita mau masuk ke keluarga Riady belum tentu dia mau terima. Culture lawan culture is the most difficult loh ya,” kata Tahir dalam unggahan video Youtube @gt.bodyshot milik putrinya, Grace Tahir pada Kamis, 24 Maret 2022.
Di depan Grace, Tahir bercerita bahwa peleburan soal budaya dalam keluarga ini tidak mudah. Sampai saat ini pun, Tahir merasa belum bisa melebur dengan budaya keluarga Riady.
Saat pertama kali menikahi Rosy Riady, dia pun juga langsung dinyatakan oleh Mochtar Riady bahwa dirinya tidak boleh bekerja di perusahaan milik keluarga Riady. Padahal saat itu pun Tahir belum memiliki pekerjaan yang jelas dan tidak menolak fakta bahwa ada perbedaan level di keluarga.
Setelah dinyatakan seperti itu oleh Mochtar Riady, Tahir percaya diri bisa mengalahkan mertuanya suatu hari nanti. Istrinya, Rosy Riady, tetap mendampingi dan mendukung Tahir untuk memperjuangkan karir.
“Waktu saya muda saya bilang begini, it’s ok. Lalu pak Mochtar bertanya, “Apa yang akan kamu lakukan?” Saya bilang jelas kepada pak Mochtar: One day, I’ll beat you,” tuturnya.
Tahir mengatakan saat pertama kali menjadi bagian dari keluarga Riady terasa ada pagar yang memisahkan karena budaya keluarga. Dia membayangkan ada pagar yang membatasi meskipun diundang oleh keluarga dari istrinya.