TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah anggota DPR dari Komisi VI mencecar pejabat Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dengan berbagai pertanyaan menyangkut penanganan investasi ilegal, mulai dari trading binary option hingga aset kripto.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Andre Rosadie, misalnya, mempertanyakan soal situs Binomo yang hingga kini masih bisa diakses oleh pengguna dan transaksi masih bisa berjalan. Dia juga menyarankan agar Bappebti memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak agar penanganan lebih maksimal.
Bila badan itu membutuhkan bantuan dari segi regulasi, Andre menyatakan pihaknya siap mendukung. “Butuh dukungan politik untuk perundang-undangan, itu kami dukung,” kata Andre dalam rapat dengar pendapat pada Kamis, 24 Maret 2022.
Sementara itu, politikus dari Fraksi PDIP Mufti Aimah Nurul Anam juga mengkritik langkah Bappebti yang dinilai lamban menangani afiliator seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan beraksi. Sehingga para investor yang terbujuk menjadi korban dan kehilangan banyak uang.
Bahkan dia bercerita, seorang penjual gorengan sampai rela menjual gerobaknya untuk berinvestasi di Binomo. Namun nasib buruk yang datang dan uang pedagang tersebut hilang tanpa kejelasan.
“Saya ingin tanya selama ini sebelum kasus Indra Kenz kemudian Doni Salmanan, Bapak ke mana ya? Kita nggak pernah tuh lihat sampeyan untuk melakukan mitigasi-mitigasi atas komoditas berjangka ini,” ujarnya pada waktu yang sama.
Adapun politikus dari Fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, menyampaikan keluh kesah dari para rekannya di dunia hiburan agar dipermudah dalam memperdagangkan aset kripto. Sebab halangan yang dihadapi rekan-rekannya tersebut adalah regulasi.