TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya bekerjasama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD).
Langkah itu merupakan upaya untuk mengatasi masalah sanitasi dan air limbah di DKI Jakarta, salah satunya pencemaran air sungai akibat sampah dan masih adanya praktik buang air besar sembarangan (BABS).
Dia mengatakan persepsi masyarakat untuk menjaga kesehatan lingkungan masih belum menjadi kebutuhan. "Praktik buang air besar sembarangan (BABS) juga masih terjadi di beberapa tempat," kata Basuki dalam keterangan tertulis Sabtu, 19 Maret 2022.
Di wilayah perkotaan seperti Jakarta yang memiliki jumlah dan kepadatan penduduk lebih tinggi dibandingkan wilayah perkotaan lainnya, kata dia, dibutuhkan sistem sanitasi yang baik.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan masalah sanitasi bukan semata masalah ketersediaan infrastruktur, namun juga sangat bergantung pada pola perilaku hidup sehat dan menjaga kebersihan.
"Diharapkan dengan pembangunan ini, dapat meningkatkan akses sanitasi di DKI Jakarta dan melindungi kualitas air dari pencemaran limbah domestik seperti mandi, cuci, kakus dan aktivitas rumah tangga lainnya," ujarnya.