TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan mindset “BUMN pasti akan diselamatkan” harus ditinggalkan.
"Mindset 'BUMN pasti akan diselamatkan' harus ditinggalkan," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Twitter-nya @erickthohir di Jakarta, Jumat.
Sejak awal Erick menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi dan berkontribusi kepada masyarakat harus dibubarkan.
Erick Thohir telah mengumumkan pembubaran tiga BUMN yakni Kertas Kraft Aceh, PT IGLAS, dan Industri Sandang Nusantara yang dilakukan dengan memperhatikan hak-hak karyawan.
Menurut Erick, pembubaran tiga perusahaan BUMN ini merupakan bagian dari transformasi menyeluruh. Ia menambahkan bahwa efektifnya pembubaran ketiga BUMN tersebut menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah pada bulan Juni 2022.
Alasan pembubaran ketiga perusahaan BUMN tersebut karena sudah tidak beroperasi sejak lama, di mana Kertas Kraft Aceh sudah tidak beroperasi sejak tahun 2008, dan juga PT IGLAS sudah tidak beroperasi sejak 2015 serta Industri Sandang Nusantara sudah tidak beroperasi sejak 2018.
Erick Thohir juga tengah mengkaji (review) empat perusahaan BUMN lainnya yang akan dibubarkan.
Perusahaan-perusahaan BUMN yang dibubarkan ini sudah tidak beroperasi sejak lama, dan tentu tidak mungkin sebuah perusahaan yang tidak beroperasi lama tetapi terus didiamkan. Apalagi tidak ada kepastian untuk karyawannya, ini juga hal yang tidak baik. Di samping itu jika BUMN ini tidak menjadi klaster atau bagian dari model bisnis yang dikonsolidasikan, Kementerian BUMN sangat terbuka terhadap perusahaan BUMN seperti ini untuk dibubarkan.
Selain Kertas Kraft Aceh, Industri Sandang Nusantara dan PT IGLAS yang dibubarkan, ada empat perusahaan BUMN lainnya di bawah Holding Danareksa-PPA yang akan dibubarkan oleh Kementerian BUMN yaitu Merpati Nusantara Airlines, Istaka Karya, PT Kertas Leces dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).
Baca Juga: Belum Puas, Erick Thohir Ingin Kurangi BUMN Lagi hingga Tersisa 37 Perusahaan