INFO BISNIS– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai bank terbesar di Indonesia terus menunjukkan komitmennya meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Hal ini selaras dengan isu prioritas yang diusung Presidensi G20 tahun ini untuk mempercepat peningkatan inklusi keuangan.
Upaya BRI tersebut ditunjukkan salah satunya melalui layanan keuangan di daerah-daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Layanan keuangan andalan BRI untuk menjangkau masyarakat diimplementasikan melalui AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia.Selain itu, BRI bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) juga terus mengakselerasi produk dan layanan melalui co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM).
Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo didampingi oleh Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengunjungi salah satu AgenBRILink dan co-Location SenyuM di Unit Sengkol, Lombok, Jumat 10 Maret.
Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hadirnya co-location SenyuM ini menambah kelengkapan produk dan layanan keuangan BRI. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.
“BRI memiliki peran besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Sumbangsih BRI dibuktikan oleh kinerja perseroan yang terus fokus meningkatkan pembiayaan ke segmen UMKM hingga mencapai 85% pada 2025. Ini kontribusi yang tinggi,” ujarnya.
Melalui kehadiran co-Location SenyuM, masyarakat pun dapat mengakses berbagai pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tabungan BRI Simpedes UMi, Pinjaman Gadai dan Tabungan Emas, serta layanan back office untuk mendukung kebutuhan transaksi anggota kelompok PNM Mekaar.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan,upaya tersebut didorong oleh peran Mantri BRI yang bertugas sebagai penyuluh digital. “Mereka menjadi tenaga pemasar mikro yang terjun ke masyarakat memberikan edukasi dan literasi keuangan,” katanya.
Persebaran Mantri BRI saat ini mencapai lebih dari 69.741 desa diseluruh Indonesia, dengan jumlah 31 ribu orang. Sebanyak 65,5 persen atau sekitar Rp 617,8 triliun dari total portofolio penyaluran kredit BRI juga telah menerapkan prinsip ESG. Jumlah tersebut meningkat sekitar 12,2 persen year-on-year (yoy) dibanding 2020 yang mencapai Rp 550,4 triliun.
Sebagai informasi, SenyuM adalah Sentra Layanan Ultra Mikro, kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM yang memudahkan nasabah dari ketiga perusahaan untuk dapat melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Perbedaan utama layanan Co-location SenyuM dibanding kantor BRI Unit biasa, yakni nasabah Pegadaian dan PNM dapat bertransaksi sekaligus menabung di kantor yang sama. Begitu juga sebaliknya, bagi nasabah BRI yang ingin melakukan gadai atau membuka tabungan emas bisa melalui di co-location SenyuM.
Untuk kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar saat ini memiliki tujuh kantor unit SenyuM dan akan terus ditambah. Setelah Holding UMi resmi terbentuk, perseroan juga terus mengakselerasi jumlah co-Location SenyuM yang saat ini mencapai 420 unit di seluruh Indonesia dengan omset gadai dan cicil emas mencapai Rp 20,1 miliar.(*)