TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat perbaikan kinerja penjualan eceran yang diprakirakan berlanjut dengan pertumbuhan sedikit tertahan pada Februari 2022. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2022 yang diprakirakan 202,8 atau tetap tumbuh 14,5 persen (yoy), meskipun tidak setinggi bulan sebelumnya 15,2 persen.
Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan perlambatan terjadi pada kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Makanan, Minuman dan Tembakau. “Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 3,2 persen (mtm),” katanya dalam rilis, Kamis, 11 Januari 2022.
Penurunan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok seperti kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Hal ini sejalan dengan turunnya permintaan masyarakat, pasokan yang lebih terbatas, dan kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Pada periode sebelumnya, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran periode Januari 2022 meningkat secara tahunan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2022 tercatat 209,6, atau tumbuh 15,2 persen (yoy) atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 13,8 persen (yoy).
Mayoritas kelompok mencatatkan perbaikan kinerja penjualan eceran pada periode tersebut, terutama kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, dan subkelompok Sandang.
Secara bulanan, penjualan eceran tercatat terkontraksi 3,1 persen (mtm) dari 7,6 persen (mtm) pada bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola musiman normalisasi permintaan pascaperayaan HBKN Natal dan tahun baru.
Penurunan terjadi pada mayoritas kelompok komoditas. Dengan penurunan terdalam pada subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, serta kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada April 2022 (3 bulan yad) meningkat dan selanjutnya menurun pada Juli 2022 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2022 diperkirakan mencapai 139,1 atau lebih tinggi dari 129,2 pada bulan sebelumnya. Sebab, didorong dengan tingginya permintaan selama Ramadan.
IEH Juli 2022 diperkirakan menjadi 129,8 atau lebih rendah dari 132,0 yang ditunjang oleh distribusi barang yang lancar, serta pasokan barang dan jasa yang memadai.
Baca Juga: BI: Cadangan Devisa Meningkat Jadi USD 141,4 M pada Akhir Februari 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.