TEMPO.CO, Jakarta - Emiten Grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII), menyiapkan dana belanja modal alias capital expenditure Rp 19 triliun pada 2022. Dana ini belum termasuk investasi besar yang mungkin terjadi.
Head of Corporate Investor Relations Astra International Tira Ardianti menuturkan rencana belanja modal ini jauh lebih tinggi dari realisasi belanja modal konsolidasi pada 2021.
"Untuk rencana belanja modal tahun ini Rp 19 triliun, dan angkanya memang lebih tinggi 111 persen dibandingkan dengan tahun lalu capaiannya Rp 9 triliun untuk belanja modal konsolidasi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu, 9 Maret 2022.
Penggunaan belanja modal ini merupakan kebutuhan investasi rutin setiap tahun dari Astra. Mayoritas dana akan digunakan untuk membeli alat-alat berat kebutuhan grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), khususnya kontraktor pertambangan miliknya yaitu PT Pama Persada Nusantara.
Selain itu, belanja modal untuk memenuhi kebutuhan sektor agribisnis yang dijalankan oleh PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) dan sisanya dibelanjakan untuk inisiatif-inisiatif dan proyek-proyek digitalisasi di grup Astra secara keseluruhan.
Tira menerangkan belanja modal tersebut belum termasuk jika di tengah jalan terjadi aksi investasi besar yang dilakukan oleh emiten berkode ASII ini. "Angka Rp 19 triliun ini belum termasuk jika nantinya ada investasi yang cukup besar yang dapat direalisasikan oleh perusahaan, sebagaimana diketahui memang posisi kas dan setara kas pada akhir tahun lalu masih solid angkanya sekitar Rp 63,9 triliun," katanya.
Tira menegaskan posisi kas yang kuat ini memberikan fleksibilitas Astra International melakukan belanja modal berinvestasi di bisnis-bisnis yang bisa memberikan potensi pertumbuhan pendapatan dan profit bagi grup dalam jangka panjang.
BISNIS