Hingga 31 Desember 2021, harga batu bara menunjukkan penguatan dibandingkan tahun sebelumnya dengan rata-rata harga batu bara indeks Newcastle sebesar 137,28 dolar AS per ton dan indeks harga batu bara thermal Indonesia (Indonesian Coal Index/ICI) dengan rata-rata 95,05 dolar AS per ton.
Pada tahun 2021, produksi batu bara PTBA mengalami kenaikan 21 persen dari tahun sebelumnya atau menjadi 30,04 juta ton. Volume angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 25,42 juta ton atau naik 7 persen dari tahun 2020.
Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula dengan kenaikan volume penjualan batu bara. sehingga Sepanjang 2021 mampu menjual batu bara sebesar 28,37 juta ton atau naik 9 persen dari tahun sebelumnya dengan rasio penjualan domestik 57 persen dan ekspor 43 persen.
Kenaikan penjualan tidak terlepas dari strategi manajemen dalam mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti China, Taiwan, Filipina, India, Jepang dan Vietnam.
Pada 2022, PTBA yang memiliki tiga wilayah operasi yakni Tanjung Enim (Sumsel), Tarahan (Lampung) dan Ombilin (Sumbar) ini menargetkan produksi batu bara menjadi 36,41 juta ton untuk tahun 2022 atau naik 21 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 30,04 juta ton.