Basuki menuturkan pihaknya telah bertemu dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk membahas sayembara pembuatan desain gedung pemerintahan IKN. Basuki mengatakan pemerintah ingin melibatkan arsitek di seluruh Indonesia, termasuk arsitek muda, untuk membangun gedung yang inklusif dan transparan.
Dengan pelibatan berbagai pihak ini, Basuki meyakini desain ibu kota secara keseluruhan akan lebih segar dan futuristik. “Karena yang kita bangun adalah ibu kota untuk the next generation. Mungkin generasi ke depan tidak mau berkantor di gedung-gedung tertutup seperti sekarang, maunya yang bentuk sharing atau teatrikal,” ucapnya.
Pemerintah akan membangun kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) di Ibu Kota Negara (IKN) di lahan seluas 6.671 hektare mulai 2022 hingga 2024. KIPP terdiri atas tiga klaster. Klaster pertama berisi kawasan pusat pemerintahan. Sedangkan klaster kedua merupakan kawasan inti pendidikan dan klaster ketiga adalah kawasan inti kesehatan.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Basuki mengatakan 70 persen kawasan IKN akan dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Dengan begitu, area terdampak pembangunan gedung hingga perumahan hanya mencakup sebagian kecil atau 20-30 persen dari total kawasan ibu kota baru tersebut.
Baca: Sri Mulyani Soroti Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 157,97 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.